Tuesday 26 August 2014

Dia Nacional De Indonesia di Expo ’92 Sevilla


Cultural Performances berupa musik dan tarian tradisional pada Hari Nasional Indonesia di Pameran Teknologi dan Industri, Universal Exposition 1992 Sevilla, Spanyol, minggu lalu memperoleh sambutan hangat dari pengunjung. Tidak kurang dari 1.500 pengunjung  memadati auditorium Palenque yang terletak di arena Expo ’92, menikmati tari-tarian yang ditampilkan para seniman/wati Bali. Malam harinya juga dipergelarkan sejumlah tarian Bali yang mempesona sekitar 3.000 tamu.

Pergelaran kesenian tradisional Indonesia di Expo ’92 Sevilla memperoleh sambutan hangat dari pengunjung yang datang dari berbagai negara di dunia itu. Pergelaran kesenian daerah dilaksanakan 6 kali pertunjukan  tarian setiap hari. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu pertunjukan dilaksanakan 7 kali. Kesenian yang ditampilkan berasal dari Jatim, Jateng, , 4 propinsi Kalimantan, Bali dan Aceh.

Rata-rata jumlah pengunjung auditorium tempat pergelaran kesenian daerah Indonesia itu sebanyak 6.149 orang per hari, dan jumlah pengunjung Plaza ASEAN rata-rata 735 orang setiap harinya.
                                                                                                                                                             Belum mengenal
Dia Nacional De Indonesia atau Indonesia National Day diawali dengan upacara bendera dengan Inspektur Upacara Menparpostel Soesilo Soedarman. Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat Indonesia termasuk Dubes RI untuk  Spanyol, Utomo, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Spanyol, Jose Barrel.

Menparpostel Soesilo Soedarman dalam sambutannya menyatakan, Indonesia selalu aktif dalam berbagai kegiatan dan  kerjasama internasional, termasuk dalam upaya perdamaian internasional.
Keikutsertaan Indonesia dalam kegiatan yang diselenggarakan pemerintah Spanyol itu merupakan salah satu bukti, bahwa Indonesia konsisten dalam menjalin kerjasama  dan saling pengertian.

Soesilo Soedarman mengakui, banyak orang belum mengenal Indonesia yang memiliki 17.508 pulau besar dan kecil dengan luas 9,7 juta km2, terdiri dari berbagai suku bangsa dan bahasa. Masyarakat  Indonesia akan senang atas kedatangan Anda, ujar Menparpostel sambil  memperkenalkan potensi Indonesia yang kaya akan  sumber daya  alam, serta penduduknya yang ramah-ramah, seperti penduduk Spanyol.
                                                                                                                                                                         Canggung
Indonesia National Day yang berlangsung di Expo ’92 Sevilla, Spanyol, 26 Agustus ’92, memiliki makna khusus, yakni lebih mempromosikan Indonesia dan segala aspek yang dimilikinya kepada dunia luar.

Keikutsertaan Indonesia dalam event internasional yang diikuti 111 negara, 20 organisasi internasional dan 20 perusahaan multinasional itu cukup membanggakan. Meskipun di sana-sini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki untuk keikutsertaan dalam event serupa pada masa datang. Anjungan Indonesia yang “terjepit” di antara anjungan-anjungan negara ASEAN lainnya cukup diminati pengunjung Expo Sevilla yang ingin memperoleh informasi olebih banyak tentang Indonesia. Menurut siaran pers Anjungan Indonesia, sejak 24 April hingga 24 Agustus 1992 sebanyak  1.870.630 orang berkunjung ke Anjungan Indonesia. Rancang bangun Anjungan Indonesia yang terasa tanggung dan canggung itu ternyata tidak mengurangi minat pengunjung untuk memperoleh informasi lebih lengkap mengenai Indonesia. Mereka berdesakan melewati lantai berbentuk spiral untuk menyaksikan pameran kemampuan bangsa Indonesia di bidang rekayasa dan pembangunan lainnya. Pengaturan jalan masuk dan keluar pengunjung yang  menjadi satu dan pintu masuk/keluar ruang audio visual mengesankan penyelenggaraan  anjungan ini semrawut. Sayang, pengunjung yang cukup banyak itu tidak leluasa menyerap informasi lebih banyaki mengenai Indonesia, karena ruangan yang sempit dan penataan yang terkesan asal jadi.

Demonstrasi pembuatan barang-barang kerajinan  dan batik di lantai paling atas merupakan daya tarik anjunjgan tersebut. Namun atraksi tersebut tidak bisa ditonton orang banyak mengingat sempitnya ruangan. Hal yang sangat menolong adalah adanya pergelaran kesenian musik dan tari tradisional yang diselenggarakan rutin di depan anjungan/Plaza bersama ASEAN maupun di auditorium Palenque.

Kelebihan Anjungan Indonesia yang memperoleh penilaian Bintang Empat dari Expo Committee, dibandingkan dengan anjungan negara-negara ASEAN lainnya adalah adanya audio visual layar lebar yang ditayangkan  rata-rata 42 kali dalam sehari. Di tempat ini ditayangkan  tentang berbagai kemajuan bangsa Indonesia, baik pembangunan, sosial dan budaya dalam bahasa Spanyol dan  bahasa Inggris.

Lebih baik Anjungan Indonesia merupakan suatu bangunan  semipermanen terdiri tiga lantai dengan luas total 610M2 dibangun di atas tanah seluas 410M2, merupakan  bagian dari ASEAN plot yang luasnya 3.379M2.

Pada lantai dua pengunjung  bisa menggunakan sebuah terminal computer yang disediakan Depparpostel (PT Indosat), untuk memperoleh informasi mengenai pariwisata dan perjalanan di Indonesia, termasuk promosi Visit ASEAN year 1992. Juga disediakan display beberapa produk ekspor dan informasi mengenai foreign invesment,oleh BPEN.

Secara umum keikutsertaan Indonesia dalam Expo ’92 di negara yang memperoleh devisa US$19 milyar dari wisatawan itu, cukup membanggakan. Banyak yang bisa ditiru dari penyelenggaraan  Expo yang bertemakan” The Age of Discovery” ini. Pada masa datang pengelolaan anjungan untuk  event internasional diharapkan akan lebih baik lagi, dengan perencanaan yang matang. Mereka yang menangani juga harus orang-orang yang professional dan berpengalaman di bidang pameran internasional. Sayang memang, apabila hasil yanyg dicapai kurang memadai padahal biaya yang dikeluarkan  tidak sedikit untuk keperluan tersebut.**(3.15)      




Harian Umum “AB
2  September 1992         

No comments:

Post a Comment

Silakan beri komentar, terima kasih.