Monday 22 June 2015

Jasa ISDN sudah seperti di depan mata



    Indonesia maju selangkah lagi di bidang telekomunikasi dengan dioperasikannya  Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) South East Asia- Middle East-Western Europa 2 (SEA-ME-WE2) pada 18 Oktober 1994.  Dengan demikian Indonesia memasuki  jaringan global serat optik, karena SKKL SEA-ME-WE 2 ini terhubung dengan  SKKL serat optik  Asia Pasific Cable di Singapura. Indonesia melalui PT Indosat memiliki andil dalam pembangunan sistem  komunikasi yang banyak memiliki keunggulan ini.

Sunday 21 June 2015

**



Rezim Jokowi Menjadi Ancaman bagi Umat Islam dan Bangsa

    Jakarta - Belakangan muncul berbagai pernyataan dari para pejabat pemerintahan Jokowi yang membuat umat Islam menjadi resah bertanya-tanya. Pernyataan para pejabat,  isinya  hanya memojokan umat Islam, dan memberikan angin kepada golongan kafir musyrik.

     Seperti pernyataan Menag, Lukman Hakim Saifuddin, yang meminta umat Islam menghormati orang-orang yang tidak berpuasa. Ini sangat paradok. Bukan orang yang tidak berpuasa yang harus menghormati yang berpuasa.

Ustadz Farid Okbah:



Pusat Kesesatan Terbesar Ada di Pondok Gede. Siapa Saja Mereka?
  Bekasi - Ada fakta penting yang diungkapkan Ustadz Farid Okbah, MA yang juga Dewan Penasehat Voa-Islam.com ini pada saat gelaran Urun Rembug Ulama Bekasi di Aula Masjid Agung Al Barkah, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/6).


    Dalam acara yang digagas Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB), IDC dan Madani TV ini beliau menyatakan bahwa masalah Bekasi dan telah menjadi pola nasional ada di Kampung Sawah, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

****



Apa Bedanya antara Ide Nasakom dan Islam Nusantaranya NU? 


    Jakarta - Dulu di zaman Soekarno, KH. Idham Khalid, saat mendukung Nasakom, mengatakan, bahwa iblis juga ada dalam al-Qur'an. Sehingga, pemimpin NU itu, mendukung gagasan Soekarno tentang Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis). Soekarno mencampur antara al-haq dan kekufuran.

Saturday 20 June 2015

5 Tahun Jokowi Memimpin,


30 Juta Cina Masuk Indonesia!

    Jakarta -- Indonesia secara demografis (kependudukan) akan mengalami perubahan demografis secara radikal. Komposisi penduduk akan berubah dengan drastis.

    Jumlah penduduk Cina akan menggeser kaum pribumi. Di kota-kota besar, seperti Medan, Makassar, Kalimantan Barat, Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Surabya, Cina sudah mulai menggeser penduduk pribumi. Di Jakarta Cina sudah menggeser pribumi dan Betawi. Di Medan kelompok Cina sudah menggeser Melayu. Bahkan, ekonomi Melayu sudah dikangkang Cina. Cina akan memperbudak pribumi dan rakyat Indonesia.

Thursday 11 June 2015

Artikel:



Islam Media
Jokowi, Hebohisme, dan Ironi-ironi (1)


Jumat 26 Safar 1436 / 19 December 2014 14:00
DUNIA sudah mengenal berbagai macam isme. Ada kapitalisme, sosialisme, liberalisme, juga komunisme. Tapi, tahukah Anda, kalau di Indonesia ada tambahan isme baru. Yang saya maksud adalah hebohisme. Ya, hebohisme.

Catatan Kecil dari Beranda



Bukan karena Toleransi, Namun karena Muslim Mayoritas


 Oleh: Umma Azura
    DITAKDIRKAN sebagai Muslim dan hidup di negara mayoritas Islam adalah nikmat yang harus disyukuri. Sudah sejak lama, kaum kuffar berupaya dengan sangat keras menguasai negara-negara kaum muslimin. Jika gagal, mereka tak putus asa. Mereka terus mencoba dengan berbagai cara: melalui budaya, gaya hidup, media dan sebagainya, hingga umat Islam asing serta tak kenal dengan agamanya sendiri.

Sebut Bung Karno Lahir di Blitar



 Netizen : 'Jokowi Tak Tahu Sejarah'



    Jakarta -   Presiden Joko Widodo lagi-lagi menjadi perbincangan. Gara-garanya, Jokowi menyebut Presiden pertama sekaligus proklamator kemerdekaan Republik Indonesia Soekarno lahir di Blitar.

Ashin Wirathu,



 Biksu Buddha Pembenci Muslim Rohingya yang Jadi Sorotan Dunia
Ahmad Toriq - detikNews
foto: Majalah Time

   
    Jakarta - Biksu Buddha Ashin Wirathu mendadak jadi sorotan dunia. Tragedi pembantaian dan pengusiran Muslim Rohingya banyak dikaitkan dengan Ashin. Wajahnya yang tenang, pakaiannya yang sederhana seperti biksu pada umumnya ternyata jauh bertolak belakang dengan apa yang dilakukannya. Media barat tak kurang mulai dari Majalah Time, New York Times, sampai Washington Post melabelinya sebagai pembenci Muslim. Ashin Wirathu disebut sebagai penggerak kaum Buddha di Myanmar menyerang Muslim Rohingya.

     Wajah Ashin menghias sample Majalah Time, ’The Face of Buddhist Terror’ demikian judul besarnya. Time juga di dalam berita menyebut sosok Ashin Wirathu sebagai Bin Laden Bangsa Burma.

Wednesday 10 June 2015

Dahsyat,



 Penembak TNI AD Kalahkan AS dan Australia
tniadmil.ac.id
Tim penembak TNI AD di AASM 2015