Tuesday 4 August 2015

Ustadz Arifin Ilham Mengajak Umat Islam untuk

Top of Form
 Saling Menghormati, Memahami, Mendukung dan Membela
Islamedia – Pimpinan Majelis dzikir Az Zikra Ustadz Arifin Ilham mengajak umat Islam untuk saling menghormati, saling memahami, saling mendukung, saling membela karena semua dalam barisan perjuangan yg sama membawa bendera Laa ilaaha illaah Muhammadurrosuulullah. Ajakan ustadz Arifin ini ditulis melalui halaman Facebook pribadinya, senin (3/8/2015).
Ustadz Arifin juga mengajak untuk menyimak nasihat Kiai Ahmad Daerobi, guru pondok pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur.

Agar semakin memperlihatkan nuansa Ukhuwah anatara elemen umat Islam, Ustadz Arifin juga memperlihatkan foto yang memperlihatkan ormasi Islam kompak bersama di masjid Az Zikra.
Berikut isi nasihat Kiai Ahmad Daerobi:
“Diam-diam ternyata saya menyukai semangat FPI dalam memberantas kemunkaran. Saya tahu, kadangkala ada yg salah dalam aksi mereka. Namun, kesalahan mereka tidaklah seberapa dibanding kesalahanku yg takut dan tak peduli dengan kemunkaran yg merajalela.
Diam-diam ternyata saya menyukai semangat dan ketulusan Jamaah Tabligh dalam meramaikan salat berjemaah di masjid. Saya tahu, kadangkala ada yg salah dalam tindakan sebagian mereka. Namun, kesalahan mereka tidaklah seberapa dibanding kesalahanku yg tidak melakukan apa- apa saat tetanggaku banyak yang tidak salat.
Diam-diam ternyata saya menyukai semangat Hizbut Tahrir dalam membangun khilafah. Saya tahu, ada yg salah dalam sebagian konsep khilafah mereka. Namun, kesalahakanku yg tak mau berbuat apa-apa untuk penegakan syariat Islam, jauh lebih besar daripada kesalahan mereka.
Diam-diam ternyata saya menyukai cara berpolitik orang-orang PKS. Saya tahu, mereka banyak dihuni oleh tokoh-tokoh di luar Nahdlatul Ulama; dan yg namanya partai politik pasti cukup banyak kesalahan oknum mereka. Namun, kesalahan mereka tidaklah seberapa dibanding kesalahanku memilih partai yg cenderung sekuler dan anti penerapan syariat Islam.
Bahkan, diam-diam ternyata saya juga suka dg keberanian Al-Qaidah dalam melawan kezaliman politik Amerika dan Israel. Aku tahu, mereka melakukan beberapa kesalahan, tapi kesalahanku yg tidak peduli dg nasib umat Islam jauh lebih besar daripada kesalahan mereka.
Dan, dengan terang-terangan saya menyatakan sangat mengagumi Nahdlatul Ulama. Yakni, NU yang sesuai dg pandangan Hadratussyekh Kiai Hasyim Asy’ari. Bukan NU yg menjadi kendaraan politik. Bukan NU yg dipenuhi kepentingan pragmatis. Bukan NU yg menjadi pembela Syiah dan Ahmadiyah. Bukan NU yg melindungi liberalisme. Dan, bukan NU yg menjadikan Rahmatan Lil Alamin sebagai justifikasi untuk ketidakpeduliannya terhadap perjuangan penegakan syariat”.
[islamedia/mh] 03-08-2015


No comments:

Post a Comment

Silakan beri komentar, terima kasih.