Monday 11 May 2015



5 WILAYAH DI DKI DILANDA BANJIR

 Seorang terseret air 
 Gubernur tinjau korban

Hujan deras Rabu dan Jumat malam mengakibatkan  kelima wilayah Jakarta dilanda banjir. Gubernur DKI Jakarta Tjokropranolo Sabtu siang meninjau lokasi banjir di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Nampak Gubernur ketika meninjau Kelurahan Cilincing yang terkena banjir (kiri atas). Para calon penumpang berdiri berderet tidak terangkut bis kota yang tidak beroperasi karena pool bis Pelita Mas Jaya di Jl. A Yani tergenang air setinggi 2 meter, hari Sabtu (kanan atas). Toko-toko yang berderet di pinggir jalan Palad dekat terminal bis Pulo Gadung terendam air. Palang penghalang di tengah jalan agar kendaraan tidak memasuki jalan yang ramai digunakan sebagai tempat bermain anak-anak di sana (kiri bawah). Di sepanjang Kali Malang Jakarta Timur juga tidak luput dari serbuan air. Beberapa rumah nampak terendam air hingga atapnya setinggi 3 meter (kanan bawah). (Foto-foto: AB/Mustofa.AS/Antara/dd)

JAKARTA (AB)
    LEBIH dari 80 ribu penduduk Jakarta yang tersebar di lima wilayah menjadi korban banjir akibat hujan yang turun Rabu malam dan Jumat malam. Sejumlah tenda-tenda darurat didirikan di beberapa tempat. Sementara gedung-gedung sekolah juga digunakan menampung para pengungsi.

    Sekitar 1.800 jiwa penghuni bangunan di sepanjang Kali Sunter, Kampung Pulo Kandang, Kelurahan Kelapa Gading, Jakarta Utara, terpaksa mengungsi dari serbuan air yang  meluap setinggi dada. Air merendam rumah-rumah di pinggir kali sejajar dengan Jalan A Yani itu,. Mereka diungsikan ke ruang kosong milik Pertamina dan PLN serta PT Biro Asri. Di areal yang sama  luapan air sungai itu menggenangi RW04 setinggi 3 meter.

    Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Bekasi Timur, Palad Pulo Mas, Jalan Layur juga tidak luput dari serbuan air. Jalan Perintis Kemerdekaan  yang tahun lalu terendam luapan Kali Sunter kali ini lebih parah lagi. Banyak kendaraan yang sudah memasuki air terpaksa didorong atau terpaksa kembali memutar sehingga lalu lintas di sana macet.

    Yang ketiban rejeki adalah anak-anak muda yang  memberikan jasanya mendorong mobil-mobil yang mogok di tempat-tempat banjir itu.

     Tidak jauh dari Terminal Pulo Gadung di sepanjang pinggir kali, rumah-rumah yang dibangun dari papan-papan bekas diperkirakan akan hanyut apabila arus sungai ‘menggila”.
    Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara yang ditinjau Gubernur DKI Tjokropranolo, Kepala Kopro Banjir Ir Martsanto, Ka Dinas Sosial DKI drs Ahmad Toha dan pejabat lainnya hingga sore hari adalah wilayah RW 05, 06 serta sebagian Kelurahan Semper yang terkena banjir.

    Rukun warga yang terletak tidak jauh dari proyek Cakung Drain itu memang rata digenangi air, meskipun tidak sampai satu meter tingginya. Namun bila kali itu meluap dikhawatirkan ketinggian air akan meningkat. Penghuni di sana diungsikan  ke tempat-tempat yang dinilai aman al. di SMP 143, SMEA 10, PGA, Puspenmas, SMP 53. Jumlah mereka sekitar 400 KK..

    Para pengungsi yang ditempatkan di ruang-ruang kelas itu kebanyakan tidur di lantai. Sedangkan anak-anak tidur di atas bangku-bangku yang dipepetkan menjadi satu.           Sementara itu, Gubernur selalu berdialog dengan para pengungsi yang rata-rata orang tidak mampu itu. Seorang tua matanya berkaca-kaca tanpa mengucap sepatah katapun ketika Gubernur DKI Tjokropranolo menyalaminya.

    Seorang nenek tua duduk acuh tak acuh menunggui dagangannya di warung ‘butut” di pinggir jalan yang dilewati gubernur. Rupanya Pak Tjokro tertarik orang tua yang dikelilingi air banjir itu. Setelah omong-omong sebentar dikeluarkannya selembar ribuan dari sakunya dan diterima sang nenek dengan riangnya.

    Seorang warga Cilincing  sempat marah-marah kepada seorang Hansip yang menghalanginya untuk menemui Gubernur yang lewat di depan rumahnya. ”Saya kan warga Jakarta, ingin ketemu Pak Tjokro,”ujarnya. Dan petugas Hansip itu pun tak berdaya ketika orang itu meraih tangan Gubernurnya terus diciumnya.
     Selain Cilincing, Kelurahan Papanggo, Semper dan Sungai Bambu yang terkena banjir meliputi jumlah 24.043 jiwa.

    Kepada 400 KK di Kel. Kelapa Gading Dinas Sosial DKI telah menyumbangkan 1 ton beras dan 1.500 bungkus supermie

Mengeluh
    Di penampungan SMEA 10 dua suami istri tua mengaku belum mendapatkan jatah beras. Padahal pengungsi lainnya sudah dibagikan petugas sebanyak 2 liter per kepala keluarga. Suami istri yang beranak 8 orang masih kecil-kecil itu berasal dari Rt 010/15 Kelurahan Semper. Sedangkan kebanyakan yang mengungsi di tempat itu dari Kel. Cilincing. ”Kalau dari Semper tidak diurusi pak,”ujarnya kepada “AB”.

     Seperti tahun lalu kami juga tidak mendapat beras, keluhnya ketika “AB” menanyakan kepada Walikota  Jakarta Utara Kustamto yang menyertai Gubernur. Dikatakannya bahwa mereka yang belum mendapat jatah beras adalah pengungsi yang baru datang. Kustamto kemudian menyuruh anak buahnya untuk menangani hal itu.

Kesalahan pemborong
    Di wilayah Jakarta Pusat, Kecamatan Tanah Abang, kali ini dua kelurahan  terkena luapan kali Krukut yang mengalir melewati belakang Kantor Kecamatan. Radius 20 meter dari kali, air meluap mencapai 1,4 meter, namun sampai Sabtu siang susut menjadi 60 cm. Penduduk di sana terpaksa ke loteng-loteng dan bagi mereka yang tidak punya  loteng diungsikan ke SMP Muhammadiyah.

    Sebanyak 6.300 jiwa dari 43 Rt Kelurahan Bendungan Hilir dan Karet Tengsin diungsikan ke tempat-tempat yang aman.

    Gubernur DKI dan Kepala Kopro Banjir  Ir Martsanto yang meninjau ke tempat itu Jumat dinihari langsung mengirim 200 sak pasir guna menanggulangi banjir di sana.
    Rumah Sakit AL “Dr Mintohardjo” juga tidak luput dari serbuan air Kali Krukut ini. Beberapa pasien terpaksa dipindahkan ke tintgkat II.

    Menurut Tjokropranolo, genangan air yang melanda daerah Bendungan Hilir itu al. dikarenakan kecerobohan  pemborong jembatan di kali tersebut. Jembatan yang seharusnya selesai sebelum musim hujan itu ternyata pembuatannya dilakukan al. dengan memasang batang-batang kelapa di sungai sebagai penahan sehingga menghambat arus air yang lewat.Gubernur langsung memerintahkan agar batang-batang pohon itu segera dicabut.

    Sementara itu berdasarkan laporan dari pamong setempat sebanyak 14.000 lebih warga di sekitar kompleks Hankam, Slipi, terkena genangan air. Namun di wilayah ini belum terkoordinir secara baik penanggulangan banjir tersebut.

     Kompleks Hankam Slipi ini memang merupakan langganan  banjir seperti diakui oleh Gubernur DKI bahwa daerah ini selalu kebanjiran karena letaknya yang memungkinkan  air selalu singgah di sana.

    Air di sana mencapai ketinggian 120 cm. Demikian pula di Rw 08 Kel. Palmerah. Sedangkan di Kelurahan Kampung Sawah, Tanjung Duren air mencapai 150 cm.

    Akibat meluapnya Kali Grogol pemotongan sapi di daerah Slipi Jumat malam hanya memotong 100 ekor dan ratusan sapi diungsikan ke tempat yang lebih aman.. Gubernur memerintahkan Biro Perekonomian DKI menambah pemotongan sapi di rumah pemotongan lainnya untuk mencegah gejolak harga.

    Menurut petugas Posko banjir di sana sebanyak 550 KK diungsikan di tenda-tenda darurat yang didirikan di pinggir-pinggir jalan. Sudin Sosial Jakbar telah menyumbang beras  14 bal dan dua karung susu untuk para korban.

    Gubernur DKI Tjokropranolo kepada pers mengatakan dibandingkan tahun lalu hujan lokal sekarang ini masih lebih kecil dibandingkan musim hujan tahun lalu. Namun air dari langit yang turun dengan curah di atas 150 mm selama 9 jam itu tertahan oleh air  laut yang mengalami pasang naik mencapai 180 cm di atas permukaan terendah. Sehingga air tidak cepat masuk ke laut.

     Menurut Gubernur untuk mengatasi banjir itu al. pintu air di Depok akan dibuka pada saat air laut mengalami pasang surut.

    Ketinggian air di pintu air Depok akan dibuka pada saat air menurut Gubernur pada Sabtu siang itu mencapai 2,5 meter, namun sudah cukup berbahaya bagi Jakarta.

    Kepala Kopro Banjir DKI Ir Martsanto mengatakan, titik kritis bagi Jakarta bila pintu air Depok menunjukkkan angka 300 sentimeter.

Sementara itu berdasarkan catatan petugas Kopro banjir sejak pukul 09.00 hingga 14.30 Sabtu ketinggian air di pintu air Depok terus meningkat. Dari 200, 215, 230, dan terakhir 260 cm pukul 16.30 WIB.

     Sementara hari Minggu kemarin pukul 18.00 tercatat ketinggian air di pintu air Depok sudah turun menjadi 180 cm.

Jakarta Timur paling parah
    Kali Cipinang Jakarta Timur yang meluap sejak Kamis dini hari menggenangi Kelurahan Cipinang Besar Kec. Jatinegara meliputi 14 Rw yang memiliki 6.470 KK atau 33.208 jiwa. Kelurahan Cipinang Muara sebanyak 38 Rt terlanda banjir dan  1.152 KK diungsikan karena daerah itu air mencapai ketinggian 1-2 meter. Mereka ditampung di SDN 03, 04, di  jalan-jalan RW 012, di lapangan bola Rw 011 dan 01.

    Kelurahan Pondok Bambu juga tidak luput dari genangan air ini. Sebanyak 28 Rt  dari 9 Rw terdiri dari 5.779 jiwa dan Kel. Duren Sawit  sebanyak 3.577 jiwa dari 5 Rw terpaksa diungsikan. Dari Kel. Klender dan Pondok Kelapa 305 KK juga terpaksa mengungsi.

    Di Kel. Duren Sawit air mencapai 70 cm, sementara itu seorang pemuda bernama Prayitno (21 tahun) dari Warga Jaya  hanyut ditelan arus ketika berusaha menolong sesamanya Sabtu pukul 14.00 di Rt 001 Rw 04 Kel. Pondok Bambu.

   Kecamatan Pulo Gadung juga kebanjiran akibat hujan terus menerus Rabu malam dan Jumat malam tersebut. Ketinggian air di sana mencapai 150 cm, sedangkan di Kel. Kayu Putih 4 Rt terlanda air meliputi 1.260 jiwa. Beberapa pabrik di Kawasan Industri Pulo Gadung terkena banjir juga. Trakindo dan jalan di depan pabrik yang menghubungkan lalu-lintas antara  Pulo Gadung dan Bekasi air mencapai setengah meter tingginya. Sebuah tiang listrik roboh akibat tanah pondasinya amblas.

  Anak-anak muda yang menunggu kendaraan mogok di Jalan Bekasi Timur dekat Terminal Pulo Gadung secara terang-terangan menyiramkan air kotor terhadap mobil-mobil yang tidak mogok yang lewat di sana.

    Beberapa mobil yang terbuka kacanya langsung diteriaki mereka agar ditutup. Serentak mereka menyiramkan air ke kaca mobil setelah penumpangnya segera menutup jendelanya.

    Di Jalan A. Yani di wilayah Kebon Nanas sampai Penas air menutupi jalan sehingga mobil dan kendaraan lainnya banyak yang mogok termasuk bis-bis kota.

  Jalan Inspeksi Kali Malang yang menghubungkan Bekasi dengan  Jakarta melalui pasar Ciplak Halim Perdana Kusumah sejak Kamis padat dengan  lalu lintas karena mereka yang menuju Bekasi atau sebaliknya  yang biasanya melewati Pulo Gadung berpindah jalan melalui Kali Malang.

    Kecamatan Kramat Jati meliputi Kelurahan Kramatjati, Cipinang Melayu,  Kampung Makasar, Cawang dan Kebon Pala yang berjumlah 3.489 jiwa dan 496 rumah terpaksa ditampung di Madrasah, SMP 14 filial. Air di kelima kelurtahan  itu berkisar 1 sampai 2 meter tingginya.

    Sementara itu, menurut petugas di Jakarta Timur selama dua hari berturut-turut Kamis dan Sabtu telah didrop sebanyak 6,3 ton beras dari Sudin Sosial dan dibagikan kepada 89.234 jiwa dari 10.603 KK dari 46 Rw 130 Rt dan 46 Rw di Jakarta Timur.

    Dari Dinas Pemadam Kebakaran telah didrop sebanyak 15 prerahu karet. Namun Sabtu malam permintaan  bantuan perahu karet masih mengalir ke Posko Banjir di kantor walikota.

    Penduduk yang tinggal di pinggir-pinggir kali terutama sepanjang Kali Kampung Bidaracina, Kampung Melayu, telah diperingatkan agar mengungsi, namun menurut petugas posko banjir mereka enggan meninggalkan tempat sebelum banjir itu benar-benar datang.

Di Jakarta Selatan
      Kompleks Polri Pondok Karya yang juga merupakan langganan banjir, sampai Minggu sore masih tetap tergenang air.

     Beberapa bangunan di kompleks itu dikurung air yang mengalir deras. Karena sebuah tanggul Kali Krukut yang melewati daerah itu baru saja jebol, hingga air hampir menaik ke Jalan Tendean. 

   Kelurahan Bukit Duri yang terparah di Jakarta Selatan ini air mencapai ketinggian hingga dua meter. Namun menurut petugas Posko Banjir Minggu siang telah surut hampir separuhnya. Kelurahan Tebet Barat,  Manggarai Selatan, Tebet Timur, Kebon Baru dan Menteng Dalam juga tidak luput dari sergapan air itu. Di Kebon Baru air mencapai 2,5 meter dan 600 jiwa diungsikan ke tempat yang aman.

    Demikian pula daerah Guntur Kec. Setia Budi menurut petugas banjir sebuah tanggul telah jebol mengakibatkan air meluap di daerah itu. Sebanyak 600 KK diungsikan.

   Kecamatan Kebayoran Lama 3.000 jiwa juga ditampung karena sebagian Kelurahan Cipete Utara, Karet Semanggi, Petukangan  terkena banjir. Juga Grogol Selatan 600 jiwa diungsikan setelah air menaik setinggi 1,55 cm.

    Khusus di Kecamatan Mampang Prapatan ini enam kelurahan juga terkena banjir al. akibat meluapnya Kali Krukut.

Pangdam V tinjau banjir
    Pangdam V Jaya Mayjen TNI Norman Sasono, hari Sabtu juga meninjau daerah-daerah yang terkena banjir, terutama di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat.

    Pada kesempatan itu Norman Sasono mengatakan, Kodam V Jaya dalam usahanya memberi bantuan  terhadap masyarakat yang terkena musibah banjir telah mengerahkan Satuan Tugas Banjir yang dibantu Polri serta AMPI.

     Di samping itu untuk pertolongan pertama juga telah dikerahkan perahu2 karet untuk menolong mengungsikan masyarakat yang rumahnya terenda,m air ke penampungan sementara.

    Usaha lainnya, yaitu dengan mengadakan dapur umum serta pengobatan umum oleh team kesehatan lapangan ABRI. Kesemuanya itu menurut Panglima Kodam V merupakan  Bhakti ABRI kepada masyarakat yang harus selalu manunggal dan sebagai upaya dalam menunjang Pemda DKI Jaya dalam mengatasi bencana banjir.

Juga di Perumnas Bekasi
    Perumnas Bekasi I sebagian rumah-rumahnya kelihatan “tenggelam” digenangi air sampai ke kantornya yang terletak dekat jalan raya. Stadion Bekasi seperti sebuah  villa dengan air melingkarinya.

    Jalan Kartini sampai kemarin “dipalang” karena dilanda air. Kendaraan bermotor sama sekali  dilarang masuk.

    Kompleks Perumnas Bekasi II juga kebanjiran namun terbatas ketika hujan turun saja. Namun sawah-sawah di sekitar Perumnas itu nampak rata dengan air.(33/36/dd)

Harian Umum “AB”
Senin, 28 Desember 1981/1 Rabiul Awal 1402H
HL-1

No comments:

Post a Comment

Silakan beri komentar, terima kasih.