Tuesday 26 May 2015

40 ha kawasan Tanah Abang diremajakan:



Taman pun dikorbankan untuk tempat parkir kendaraan


    KAWASAN di sekitar pasar tekstil Tanah Abang, Jakarta Pusat, sejak lama  semrawut. Pedagang kakilima, pedagang onderdil, bertumpuknya bermacam-macam kendaraan yang melewati jalan  H Fahrudin, H Mas Mansyur dan Kebon Jati menjadikan areal di  sana padat lalu-lintas dan tidak jarang timbul kemacetan lalu-lintas yang berkepanjangan. Adanya terminal bis di jalan Kebon Jati juga merupakan simpul dari kemacetan, termasuk para pedagang sayur mayur di sepanjang jalan tersebut.


    Setelah terminal bis dikosongkan, lokasi tersebut kini diperuntukkan  untuk pembangunan pasar khusus bagi para pedagang kakilima yang selama ini “menyumbat” jalan-jalan di sekitar pasar tekstil tersebut.


    Kini kawasan seluas 40 hektar itu sedang dalam pembenahan secara menyeluruh dan bertahap. Peremajaan itu untuk mengatasi kemacetan lalu-lintas,  pemberian tempat  kepada para pedagang kakilima dan kelancaran lalu-lintas perdagangan.


    Pembangunan blok A pasar Tanah Abang, pembangunan tempat parkir dan kios-kios di bekas pasar kambing di belakang pasar tekistil kini sedang dilakukan. Gedung yang akan dibangun di bekas pasar kambing menurut rencana lantai dasar untuk parkir kendaraan,  lantai 1 dan 2 untuk kios-kios dan lantai 3 serta 4 untuk parkir kendaraan.


    Sedangkan bekas terminal nantinya hanya mampu menampung 499 pedagang kakilima dari sekitar 1.800 pedagang kakilima yang ada di sekitar  pasar Tanah Abang.”Sisanya sudah diprogramkan oleh Pemda DKI,” ujar Camat Tanah Abang Radji Pramono dalam keterangannya kepada wartawan Rabu siang.


    Kini tengah dibangun pula pasar onderdil guna menampung para pedagang suku cadang kendaraan bermotor dari jalan Fahrudin.


    Blok A yang kini sedang dibangun semula tempat parkir kendaraan bermotor, sekarang dibangun kios-kios.


    Sejak dua tahun lalu bekas tanah Kodau telah dibangun pula gedung bertingkat untuk para pedagang yang merupakan bagian peremajaan areal seluas 40 hektar.


    Dengan usaha peremajaan tersebut tentu saja membawa pengaruh khususnya terhadap areal parkir yang berkurang,di samping itu kesemrawutan lalu-lintas di sana bukannya berkurang.


    Tetapi menurut Camat Tanah Abang, Muspika setempat 6 Nopember lalu memutuskan tempat parkir sementara di sekitar pasar Tanah Abang terletak di sebelah selatan sejajar dengan jalan untuk 20 mobil. Taman di halaman pasar juga dibongkar untuk mengatasi kekurangan parkir di tempat tersebut. Khusus untuk mobil barang ditempatkan di jalan Fahrudin di depan pasar onderdil yang dalam tahap pembangunan.


    Kesemrawutan di sekitar pasar Tanah Abang diakui oleh Kepala Pasar Tanah Abang Empong Yusuf.”Walikota Jakpus ingin mengatasi kesemrawutan di sekitar sini dengan bangunan dan sarana yang baik,”ujarnya.


   Menurut Empong, meskipun taman dikorbankan untuk parkir kendaraan, namun  sangat bermanfaat untuk mengatasi kekurangan areal parkir saat ini.. Blok A juga bukan  seluruhnya untuk kios-kios namun sebagian nantinya dipergunakan untuk parkir.”Semoga  bulan puasa areal parkir sudah siap di blok A,”ujarnya.


Buang-buang uang

     AREAL parkir yang sekarang ada hanya mampu menampung 300 kendaraan dalam keadaan diam, itu pun dipaksakan, ujar Empong Yusuf. Sedangkan kendaraan yang keluar masuk sekitar 2.000 kendaraan per hari. Nantinya jika peremajaan  tersebut telah selesai areal parkir di sekitar pasar regional itu seluas 4 hektar dapat menampung 800 mobil dalam keadaan diam dan sekitar 3.000 mobil yang keluar masuk pasar. Di sana disediakan pula tempat transit barang dagangan.


    Mengisahkan awal pembangunan tempat parkir dan kios-kios yang kini sedang dibangun, Empong Yusuf yang sewaktu menerima tanggung jawab sebagai kepala pasar Tanah Abang terlambat dua jam gara-gara lalu-lintas macet itu menyatakan, sulit mencari developer untuk membangun kios-kios untuk pedagang kakilima.”Mereka bilang membangun kios untuk kakilima sama saja dengan buang-buang duit,”ujarnya.


    Menurut dia, yang pertama dipikirkan sebagai kepala pasar Tanah Abang adalah bagaimana mrembenahi pedagang kakilima di sepanjang pinggir pasar dan membenahi tempat parkir. Rupanya konsep itu mendapat tanggapan dari Pemda DKI dan kini di sana dilakukan pembenahan-pembenahan.


    Ternyata developer sanggup membangun kios-kios untuk penampungan pedagang kakilima setelah ditawarkan membangun kios-kios di blok A dan bekas pasar kambing dengan syarat, mereka membangun tempat parkir untuk  PD Pasar Jaya, sedangkan kios-kios yang mereka bangun boleh dikelola oleh pihak developer.


    Pasar pusat tekstil Tanah Abang memiliki 5.000 kios dengan 3.015 pedagang, separuhnya pedagang warga negara Indonesia keturunan Cina.


    Peremajaan kawasan Tanah Abang ini termasuk di dalamnya pelebaran jalan Fahrudin, Mas Mansyur sampai jalan Jatibaru, kata Camat Tanah Abang.

(Mustofa AS/ds).--*



Harian Umum AB
Kamis, 4 Desember 1986

   

   

No comments:

Post a Comment

Silakan beri komentar, terima kasih.