Saturday 19 September 2015

Kebrutalan Israel:

Penjajah Zionis Serbu Masjid Al-Aqsha, 110 Orang Korban

Kebrutalan penjajah Zionis terhadap masjid al Aqsha dan pembakaran Mushala al Kibli merupakan eskalasi berbahaya kejahatan Israel.
@iFalasteen
Penjajah Israel menghujani para jamaah di dalam masjid al Aqsha dengan tembakan meriam suara, gas dan peluru karet

    Hidayatullah.com–Pasukan penjajah Israel hari Ahad (13/09/2015) pagi, mengepung Kota Tua (Baldah Qadimah) di al Quds dan mendirikan pos-pos pemeriksaan militer di gerbang-gerbangnya.
Pasukan dalam jumlah besar menyerbu area masjid al Aqsha dan Mushala al Kibli. Mereka menghujani para jamaah di dalam masjid al Aqsha dengan tembakan meriam suara, gas dan peluru karet. Sehingga sejumlah jamaah mengalami luka.
    Menurut sumber-sumber di al Quds dikutip PIC, jumlah korban yang terluka akibat penyerbuan ini mencapai 110 orang.
    Sejak pagi pasukan penjajah Zionis melarang semua kaum perempuan dan laki-laki di bawah usia 50 tahun, semua pelajar sekolah syariat, para penjaga dan pegawai wakaf untuk masuk ke masjid al Aqsha.
    Menurut Pusat Informasi Urusan al Quds dan al Aqsha, pasukan penjajah Zionis menyerbu mushalat al Kibli hingga berjarak beberapa meter.
     Mereka menghujani para jamaah yang beri’tikaf di dalamnya dengan gas beracun dan peluru karet. Sehingga mengkibatkan banyak jamaah mengalami sesak nafas dan terluka. Anggota pasukan Zionis juga menyerang para penjaga masjid al Aqsha dengan brutal dan menangkap salah seorang dari mereka.
    Asap membubung di sisi selatan mushalat al Kibli. Kebakaran meletus di sisi selatan mushala al Kibli. Kaum laki-laki dan anak-anak yang ada di dalam masjid al Aqsha segera memadamkannya.
    Sejak pagi, sejumlah warga Palestina dari al Quds dan wilayah Palestina terjajah tahun 1948 telah bersiaga di sekitar masjid al Aqsha di depan puluhan pos militer yang didirikan pasukan penjajah Zionis di sekitar masjid al Aqsha, di samping para jamaah yang sudah beri’tikaf di dalam masjid sejak Sabtu malam.
    Di area masjid al Aqsha saat ini sedang terjadi konfrotnasi sengit antara pasukan penjajah Zionis dan para jamaah. Pasukan penjajah zionis mengeluarkan mereka dengan paksa dari dalam masjid al Aqsha.
    Menteri Pertanian Zionis Ory Ariel bersama sekitar 40 pemukim Yahudi menyerbu masjid al Aqsha dengan mendapatkan penjagaan dan perlindungan ketat dari pasukan penjajah Zionis.
    “Kami tidak bisa menggambarkan kehancuran yang terjadi pada mushalat al Kibli. Dan kami tegaskan bahwa kehancuran saat ini belum pernah terjadi sejak pembakaran yang dilakukan teroris Yahudi pada 21 Agustus 1969,” ujar seorang jamaah di dalam masjid al Aqsha dikutip PIC.
     Menurut keterangan para saksi mata, pasukan penjajah Zionis mencegah bantuan medis mendekati lokasi dan mengevakuasi korban. Pasukan Zionis menyita alat pemadam kebakaran yang ada. Mereka menghancurkan semua jendela mushala al Kibli. Sebagian serdadu berusaha naik ke atas mushalat al Kibli dan menguasai para jamaah yang ada di dalamnya.
Hidayatullah.com, Senin, 14 September 2015


Cegah Jamaah Jumat, Penjajah Blokade Komplek Al Aqsha

    Hidayatullah.com–Penjajah Zionis menebar blokade sejumlah area di sekitar Al Aqsha, dan mengerahakan pasukannya dalam jumlah besar. Hal itu dilakukan di saat persiapan dilaksanakannya shalat Jumat di Al Aqsha, demikian lansir Al Jazeera (18/9/2015).
    Pihak penjajah telah menetapkan bahwa mereka melarang jama’ah yang berumur di bawah 40 untuk memasuki area Al Aqsha.
    Sedangkan sebelumnya sekitar 150 ekstrimis Yahudi menyerang dan mamasuki komplek Al Aqsha dengan penjagaan ketat dari aparat penjajah.
    Untuk mencegah masuknya jama’ah, pihak penjajah membangun tiga lapis blokade di sekitar Al Aqsha dan menebarkan ratusan aparatnya di lokasi tersebut.
    Meski demikian, ratusan pemuda tetap berusaha memasuki komplek Al Aqsha meski pihak aparat penjajah mencegah mereka. Biasanya, mereka tetap melaksanakan shalat di luar komplek Al Aqsha di dekat lokasi penjagaan aparat penjajah.

Kerusakan masjid Al Aqsha oleh ulah Penjajah Israel [@iFalasteen]
    Lebih serius, pasukan polisi penjajah Zionis mencegah para pegawai dan penjaga masjid al Aqsha masuk ke dalam masjid. Mereka mengusir siapa saja yang ada di dalamnya dan menyerang Direktur Wakaf di al Aqsha, Syaikh Umat Kiswani, dan penjaga utama.
    Di sekitar masjid al Aqsha, konfrotnasi meletus sengit, tempatnya di pintu Hitah, antara anggota kepolisian penjajah Zionis dan para pemuda yang dicegah masuk masjid al Aqsha.
    Sebaliknya, polisi penjajah Zionis mengizinkan puluhan pemukim pendatang Yahudi untuk masuk masjid al Aqsha melalui pintu barak masjid (al Magharibah) dengan mendapatkan penjagaan dan perlindungan ketat, di antara mereka ada Menteri Pertanian Zionis Ory Ariel.
Kecaman Meluas
    Sejumlah tokoh dan lembaga Islam Arab dan Palestina mengecam kejahatan terakhir penajajh Israel terbaru di Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha.
Pemuda ini melindungi muslimah Palestina dari gangguan penjajah Israel  [@iFalasteen]

    Esesco, organisasi pendidikan, pengajaran dan kebudayaan Islam mengutuk penyerbuan tentara Zionis ke Masjid Al-Aqsha.
    Dalam keteranganya, Esesco menganggap tindakan tentara Zionis tersebut sebagai sebuah kejahatan teroris yang harus dikecam oleh Negara manapun atau organisasi apapun di dunia, disamping memberikan sangsi kepada para pelaku.
    Sementara itu, Kepala Urusan Agama Turki, Muhammad Cormakh mengecam penyerbuan pemukim dan serdadu ke pelataran Al-Aqsha dan melakukan penodaan terhadap Masjid Kiblati.
    Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Izet Rasyq mengatakan bahwa penyerbuan dan penodaan yang dilakukan Menteri Pertanian Zionis dan para gerombongan pemukim Yahudi ke masjid al Aqsha hari Ahad (13/09/2015), adalah kejahatan perang, yang bertujuan mengukuhkan rencana penjajah membagi masjid menjadi dua; antara kaum Muslimin dan orang Yahudi secara waktu dan tempat.
    “Kebrutalan dan kejahatan penjajah Zionis terhadap masjid al Aqsha dan pembakaran mushala al Kibli pada hari ini (Ahad, red), merupakan eskalasi berbahaya dalam serangkaian kejahatan penjajah Zionis terhadap masjid al Aqsha dan tempat-tempat suci di Palestina,” ujar Rasyq.
 
    “Penyerbuan Mushala al Kibli dan pengusiran penjaganya, serta laragan bagi para penuntut ilmu untuk masuk ke dalamnya, merupakan kejahatan yang melanggar semua garis merah. Kami tidak akan membiarkan pembagian al Aqsha terjadi, apapun yang harus ditanggung,” tambahnya.*
Rep: Panji Islam
Editor: Cholis Ak
Hidayatullah.com,  Jum'at, 18 September 2015 r

Raja Salman Ajak Para Pemimpin Dunia Intervensi Masalah Al-Aqsha
    Kerajaan Saudi mengimbau seluruh pimpinan dunia dan pemimpin negara Islam melakukan intervensi sehingga terciptanya keselamatan di Masjidil Aqsha.    “Raja Salman juga menyampaikan kepada para pemimpin negara supaya menyatakan penolakannya terhadap penyerbuan al Aqsha,” imbuh Mustafa
Hidayatullah.com- Khodimul Haramain al-Syarifain Raja Salman bin Abdul Aziz telah menghubungi para pemimpin seluruh dunia supaya menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina atas upaya tentara Israel yang menyerang Masjid al-Aqsha.
Demikian pernyataan Raja Salman yang disampaikan melalui Duta Besar Arab Saudi Syeikh Mustafa bin Ibrahim al-Mubarak di hadapan para wartawan saat konferensi pers di Kantor Kedubes Arab Saudi, Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta, Jum’at (19/09/2015).

“Raja Salman juga menyampaikan kepada para pemimpin negara supaya menyatakan penolakannya terhadap penyerbuan tersebut,” imbuh Mustafa.
Selain itu, kata Mubarak, Kerajaan Saudi Arabia (KSA) juga menghimbau kepada seluruh pimpinan dunia termasuk Indonesia dan juga pemimpin negara Islam untuk melakukan intervensi sehingga terciptanya perdamaian dan keselamatan di Masjidil Aqsha.
“Raja Salman juga telah menyampaikan peristiwa (penyerbuan tentara Israel ke Masjid al-Aqsha) kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama.”
Lebih lanjut, Mubarak mengatakan bahwa upaya yang dilakukan tentara Israel untuk masuk ke Masjidil Aqsha telah menimbulkan ketakutan bukan hanya para jama’ah yang sedang sholat, tetapi juga masyarakat Palestina serta umat Islam yang ada pada saat itu.
“Penyerbuan yang dilakukan oleh tentara Israel ke Masjid al-Aqsha itu telah menimbulkan ketakutan,“ demikian tegasnya.*
Rep: Ibnu Sumari
Editor: Cholis Akbar
Hidayatullah.com, Jum'at, 18 September 2015  



21 Tokoh Berbagai Elemen Indonesia Kecam Yahudisasi Al-Quds
Mereka menyerukan pemerintah Indonesia, serta dunia internasional, agar mendukung kemerdekaan negara Palestina yang berdaulat.muh. abdus syakur/hidayatullah.comPara tokoh itu mewakili lembaga legislatif, intelektual Muslim, organisasi kewanitaan, lembaga zakat-kemanusiaan, dan sebagainya.

    Hidayatullah.com– Asia Pasific Community (ASPAC) for Palestine beserta 20 tokoh berbagai elemen di Indonesia menyatukan sikap terkait meningkatnya eskalasi penistaan atas Masjid Al-Aqsha, Jumat (18/09/2015).
    Tokoh-tokoh itu mewakili lembaga legislatif, intelektual Muslim, organisasi kewanitaan, lembaga zakat-kemanusiaan, dan sebagainya.
    Di antaranya anggota DPR RI Almuzzammil Yusuf, Wakil Sekjen MIUMI Fahmi Salim, Ketua Umum Syarikat Islam Djauhari Syamsuddin, dan Ketua Adara Relief Internasional (Fokus perjuangan wanita dan anak Palestina) Nurjannah Hulwani.
    Mereka menyampaikan 6 poin pernyataan bersama di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta. “Pertama, mengutuk keras segala upaya Yahudisasi wilayah al-Quds dan penyerangan di Masjid Al-Aqsha oleh Zionis Israel,” demikian dibacakan Ketua ASPAC for Palestine Saiful Bahri.
    Kedua, mereka mengajak umat Islam melakukan konsolidasi umum, guna melindungi Al-Aqsha, sebagai kiblat pertama kaum Muslimin, dari semua serangan Zionis Israel.
    Selanjutnya, mendukung para murabithun dari serangan dan penistaan Zionis Israel dan penduduk ilegal. Murabithun adalah warga Al-Quds yang secara bergiliran melakukan i’tikaf, menjaga, dan mempertahankan Al-Aqsha.
    “Keempat, melakukan langkah rekonsiliasi dan persatuan antar semua faksi di Palestina, sebagai upaya menyongsong kemerdekaan negara Palestina ke depan, dalam bingkai persatuan dan kesatuan,” ujar Saiful Bahri.
    Ke-21 tokoh itu juga menyerukan pemerintah Indonesia, serta dunia internasional, agar mendukung kemerdekaan negara Palestina yang berdaulat.
    Terakhir, lanjutnya, “Kami berdoa, semoga bangsa Arab dan dunia Islam serta kaum Muslimin di seluruh dunia berada dalam satu barisan, mendukung perjuangan bangsa Palestina dalam meraih kemerdekaannya.”
    Usai pembacaan, dilakukan penandatanganan surat pernyataan bersama itu. Tokoh-tokoh lainnya adalah Hadimulyo (ICMI), Lucky M Kusuma (KISPA), Oke Setiadi (PB Mathla’ul Anwar), Yura Suharsyah (Spirit of Aqsa), Heri Efendi (KNRP), dan Fajar Hudaya Utama (Komite Kemanusiaan Indonesia).
    Selain itu, hadir pula Hery Susanto (Rumah Huffazh), Abdul Hakim (JSIT Indonesia), Muhajir Aris (ACT), Hendra Setia (Dompet Dhuafa), Rully Barlian Thamrin (PKPU), Asep Nurdin (Rumah Zakat), Trisna Djuwadi (BMOIWI), Sri Vira Chandra (PP Wanita Islam), Zunaerah Pangaribuan (AILA), dan Kingkin Anida (Muslim Glows).
    Pengamatan hidayatullah.com, acara usai shalat Jumat itu dihadiri ratusan umat Islam dari berbagai kalangan. Sempat digelar pemutaran video penyerangan Zionis Israel terhadap Al-Aqsha yang terjadi baru-baru ini.*
Rep: Muh. Abdus Syakur
Editor: Cholis Akbar
Hidayatullah.com, Jum'at, 18 September 2015


No comments:

Post a Comment

Silakan beri komentar, terima kasih.