Friday 9 January 2015

Majalah Penghina Islam Charlie Hebdo Diserang, 12 Orang Tewas


   Paris - Setidaknya 12 orang tewas dan 10 lainnya mengalami luka, saat kantor majalah satir Perancis Charlie Hebdo diserang 2 orang bersenjata.

    Menurut kepolisian Perancis, serangan terjadi saat 2 orang yang mengenakan penutup wajah dan membawa senapan AK 47, masuk kantor dan melakukan penembakan terhadap sejumlah target yang ada di sana. Satu orang penyerang dilaporkan juga membawa peluncur roket.

    Kepolisian Perancis mengatakan 10 orang redaksi Charlie Hebdo termasuk kartunis dan pimpinan redaksi dan 2 orang polisi ikut tewas dalam serangan yang menggemparkan ini.

    Seorang saksi mata, Benoit Bringer, mengatakan kepada saluran TV Prancis Itele, “Dua orang  bertopeng hitam memasuki gedung dengan Kalashnikov. Beberapa menit kemudian kami mendengar banyak tembakan.”

    Editor-in-chief atau pimpinan redaksi dari Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier, yang dikenal sebagai Charb, dilaporkan telah tewas dalam serangan itu, sumber-sumber mengatakan kepada Agence France Presse.

    Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengatakan aparat pemerintah tengah memburu para tersangka pelaku penembakan kantor majalah Charlie Hebdo.

    Charlie Hebdo memiliki reputasi yang panjang menjadi majalah provokatif.  Charlie Hebdo memang dikenal kerap menerbitkan kartun-kartun satir yang oleh umat Muslim dianggap sebagai bentuk pelecehan atau serangan. Majalah ini terbit sejak 1970, mendapat inspirasi namanya dari tokoh kartun Amerika, Charlie Brown. Sejak awal majalah ini diterbitkan untuk “meledek” selebriti, politisi, bahkan agama.

    Sudah berulang kali majalah ini menerbitkan kartun yang berisi hinaan kepada Islam dan Nabi Muhammad. Pada bulan November tahun 2011, Charlie Hebdo menampilkan kartun Nabi Muhammad dan  dengan kata-kata: “100 cambukan jika Anda tidak mati karena tertawa.”

    Majalah ini juga pernah memuat ulang kartun penghinaan kepada Nabi Muhammad yang diterbitkan koran Denmark Jyllands-Posten.

    Serangan ini bukan yang pertama kali menimpa Charlie Hebdo. Pada bulan November 2011, kantor majalah Charlie Hebdo  dilempari bom molotov oleh orang yang tidak dikenal. Tidak ada yang mengalami luka pada saat itu.

    “Sejak karikatur Nabi Muhammad diterbitkan, majalah ini terus mendapatkan ancaman,” kata Richard Malka, kuasa hukum majalah Charlie Hebdo, kepada radio RTL.

    “Kami hidup di bawah ancaman selama delapan tahun. Memang ada perlindungan, tetapi mereka tak berdaya melawan penyerang yang membawa Kalashnikov,” tambah Malka.

    Kantor koran Denmark, Jyllands-Posten, yang pernah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad, meningkatkan pengamanan, menyusul serangan terhadap majalah Charlie Hebdo, kata kantor berita Reuters.
Sumber: muslimdaily.net, Kamis 8 Januari 2015

No comments:

Post a Comment

Silakan beri komentar, terima kasih.