Wednesday 3 September 2014

Pelayanan Indonesia Direct

OPERATOR INTERNASIONAL: Tiga wanita operator PT Indosat yang juga melayani Indonesia Direct, telepon internasional yang melayani percakapan jemaah haji dari Arab Saudi dengan keluarganya di Indonesia. Nampak berdiri, Manager Operasi Pelayanan Jasa PT Indosat, Pai Suprapti dan mantan operator yang kini bertugas di Humas Indosat, Asrar Purba (Ucok). (Foto:AB/3.15/2.2)

Kecurigaan Askar dan pelayanan gratis


    Seorang askar (serdadu) Arab Saudi dikabarkan  mencurigai seorang jemaah haji Indonesia yang  sedang menggunakan telepon umum di kota Mekah. Karena orang Indonesia itu  menelepon cukup lama  tanpa menggunakan koin sebagaimana lazimnya. Konon, askar itu belum mengetahui adanya pelayanan baru bagi jemaah haji Indonesia yakni  telepon langsung dari Arab Saudi ke Indonesia.


    Jemaah haji atau siapa pun yang berada di Tanah Suci sejak satu Maret ’94 bisa menggunakan fasilitas telepon Indonesia Direct, penelepon tinggal mengangkat gagang telepon umum, yang banyak terdapat di sana, dan memutar 1-800-62 tanpa perlu menggunakan  koin. Telepon akan tersambung ke Indonesia dan operator telepon di PT Indosat akan melayani dengan menyambungkan nomor telepon yang diminta. Pembayaran sambungan telepon melalui Indonesia Direct akan ditagih di Indonesia kepada si penerima panggilan telepon tersebut, cara ini dikenal dengan  sebutan collect call. Tentu saja operator akan menyambungkan  telepon itu bila si penerima menyetujui untuk pembayaran  tagihan itu.

   Dari kejadian di atas disimpulkan belum tersebarnya  informasi mengenai kemudahan  baru itu. Namanya juga barang baru, jangankan askar, jemaah haji pun belum tentu semuanya tahu akan kemudahan ini, terutama cara pembayaran yang ditagihkan kepada penerima (collect call).

    Selama ini jemaah haji Indonesia menggunakan fasilitas telepon internasional dengan cara ke KBU-KBU (kamar bicara umum) di kantor-kantor PTT, atau menggunakan koin pecahan satu real yang dideretkan sedemikian rupa sehingga bisa bergiliran masuk ke lubang manakala kita  sedang menelepon. Maka, jika ada askar curiga melihat orang kita menggunakan telepon umum tanpa koin tentu cukup beralasan, karena lain dari biasanya.

“Salah satu keuntungan  Indonesia Direct ini pembayarannya dilakukan  secara collect call, yaitu biaya percakapan dimasukkan ke rekening penerima telepon, “ kata Manager Humas PT Indosat, Venny Zano. Bahkan, cara ini juga  untuk mengatasi masalah kesulitan bahasa. Penelepon juga tidak perlu menyediakan uang tunai dan tidak harus membayar uang muka sebagaimana yang dilakukan  di Kantor Telepon PTT Arab Saudi.

    Kini jemaah haji tidak perlu repot-repot mencari pecahan satu real, tinggal meminta persetujuan si penerima telepon untuk membayar tagihan itu.Bahkan di beberapa lokasi ditempatkan sejumlah terminal khusus Indonesia Direct, seperti di sekitar Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Madinatul Hujaj, Wisma Haji Indonesia, dan di Jeddah. Penelepon tinggal menekan tombol dan langsung tersambung dengan Indonesia.
                                                                                                                                                                              Murah
    Kini sudah hampir semua  jemaah calon haji berada di tanah suci, tentu saja  panggilan telepon dari mereka ke sanak saudaranya di tanah air meningkat jumlahnya.
    Selama bulan April ’94 tercapat sebanyak 75.083 pangilan atau rata-rata per hari 25.020 panggilan. Memang, sebelum jemaah haji tiba di Arab Saudi antara lima hingga 15 April ’94, jumlah panggilan rata-rata hanya 50 call per hari.
    Dari 25.020 panggilan itu yang efektif atau bisa disambungkan hanya separuhnya, tutur Manager Operasi Pelayanan Jasa  PT Indosat, Pai  Suprapti. Bahkan dalam sembilan hari pada bulan Mei ’94, di mana jemaah haji yang datang semakin banyak, masuk 60.589 panggilan, atau rata-rata per hari 6.732 panggilan.

    Biasanya jam-jam sibuk panggilan telepon dari Arab itu saat usai solat Subuh di sana atau antara pukul 07.00-08.00 WIB, dan menjelang Dzuhur dan Asar.

   Tidak semua panggilan bisa disambungkan atau dilanjutkan dengan pembicaraan, karena berbagai macam sebab.  Misalnya orang yang dituju tidak berada di tempat, si penerima tidak mau bayar, tidak siap, sibuk dan lain-lain.”Juga disebabkan yang berangkat maupun yang ditinggal juga belum terbiasa menggunakan  telepon internasional,”kata Pai Suprapti menjelaskan.

    Penolakan  si penerima telepon tersebut bisa disebabkan  oleh berbagai hal, misalnya yang bersangkutan  belum mengetahui persis apa mitu collect call, kemungkinan lain karena sebelumnya sudah dipesan oleh keluarga yang menunaikan ibadah haji untuk memperketat penggunaan telepon, dan juga alasan-alasan lain.

     Padahal, menurut Venny Zano, tarif yang diberlakukan adalah tarif Indonesia yang lebih murah sekitar 30 persen dibanding tarif yang berlaku di Arab Saudi untuk tujuan ke Indonesia (seluruh kota di Indonesia). Tarif tersebut minimum tiga menit Rp 15.600 dan setiap menit berikutnya Rp5.200. Sebagai perbandingan, tarif telepon dari Arab Saudi ke Indonesia 13 real atau Rp7.345 per menit.
Indonesia merupakan negara ketiga setelah Inggris dan Amerika yang memperoleh izin dari pemerintah Arab Saudi mengoperasikian telepon internasional.

   Para tenaga kerja Indonesia (TKI) dan warga negara Indonesia yang sedang  menunaikan ibadah haji dapat menggunakan telepon mana pun di Arab Saudi  untuk melakukan pembicaraan telepon internasional melalui Indonesia Direct.
                                                                                                                                                                Kaget
    Di dalam brosur yang dibagi-bagikan petugas Indosat di pelabuhan-pelabuhan embarkasi, disebutkan antara lain bahwa Indonesia Direct merupakan salah satu kemudahan pelayanan bagi jemaah haji.”Ada penelepon yang menafsirkan pelayanan ini gratis, sebagai kemudahan dan dianggap sudah termasuk dalam ONH,”kata Manager Operasi Pelayanan Jasa Indosat, menuturkan pengalamannya melayani jemaah haji itu.

    Pengalaman operator Indosat dalam melayani Jemaah haji ini cukup banyak, misalnya ada keluarga yang kaget ketika menerima telepon dari Arab Saudi, padahal belum satu hari si penelepon berangkat.”Orangnya baru berangkat, dari mana ini, siapa sih ini, kan dia ada di Arab,”kata penerima telepon ketika diberitahu ada telepon dari seorang keluarganya yang naik haji.

    Ada seorang penelepon  minta nomor Surabaya. Beberapa kali sang operator Indosat menanyakan apakah betul itu nomor Surabaya, karena petugas yang cukup berpengalaman itu yakin deretan nomor itu bukan  nomor telepon Surabaya. Akhirnya ketahuan, bahwa nomor yang diminta itu nomor telepon Sidoarjo, yang kode dan jumlah deretan angkanya berbeda dengan telepon Surabaya.
    Penelepon lain segera menutup teleponnya ketika operator sedang menghubungi nomor dan mengkonfirmasi mengenai pembayaran, beberapa saat kemudian orang yang sama menelepon lagi. Mungkin orang itu khawatir terlalu lama dalam menelepon dan tagihannya banyak.

    Menurut Pai Suprapti, operator harus berhati-hati, harus tahu secara rinci siapa yang akan membayar panggilan telepon itu, misalnya yang dihubungi pembantu, maka hal itu harus jelas betul dan mendapat persetujuan pemanggil.

   “Khusus panggilan untuk Jakarta rata-rata tidak ada masalah, karena si penerima biasanya langsung mengerti,”katanya.

   Rata-rata pembicaraan telepon internasional dari Arab itu setiap orang selama empat menit. Ada kemungkinan mereka salah menafsirkan bahwa pembicaraan mereka dibatasi, padahal aturannya minimal pembicaraan adalah tiga menit.
                                                                                                                                                                                         Dilarang Cuti
    Khusus selama musim haji ini para operator Indosat yang jumlahnya  343 orang pria dan wanita (18 orang di antaranya bertugas di KBU) dilarang cuti.”Sistemnya tetap, makin banyak jenis pelayanan yang ditangani maka jadwal kerja  operator dibuat berjenjang,” kata Pai. Misalnya ada orang yang bekerja  pukul 09.00-17.00, berdinas pukul 07.00-13.30, 08.00-14.00, 10.00-16.00, 13.00-19.30, 19.00-07.00.  Pada pagi hari biasanya jumlah operator sebanyak  40 persen dari 135 posisi meja yang ada.

    Bekerja sebagai operator terutama yang melayani jemaah haji selain harus menghemat kata-kata juga harus mengetahui berbagai macam bahasa. Karena banyak juga jemaah haji yang menelepon menggunakan bahasa daerah. Kalau bahasa  Sunda, Jawa, Batak tidak begitu masalah, tetapi kalau bahasa daerah yang digunakan sama sekali tidak dikenal operator di sana, maka secara perlahan-lahan si penelepon dipandu menggunakan bahasa Indonesia.”Untuk call biasa tenggang waktu untuk konfirmasi sampai disambungkan di bawah satu menit, tetapi untuk Indonesia Direct ini kami berikan dua menit,”kata pegawai Indosat yang berpengalaman sejak 1970  itu.

    Operator pun tidak dibenarkan ikut larut dalam suasana. Misalnya si penelepon yang sedang berduka karena saudaranya meninggal, operator sedapat mungkin tidak  ikut-ikutan berduka. Demikian pula jika sedang kesal operator tidak dibenarkan bertugas.”Kami sudah berpengalaman, sehingga jika ada seorang anggota kami yang terlihat lain segera kami minta untuk beristirahat,”kata Pai Suprapti.

    Operator Indosat diharuskan istirahat setelah satu setengah sampai dua jam bertugas. Meskipun earphone yang dikenakan operator termasuk yang teringan (ultralight), namun peraturan dua jam istirahat tetap berlaku bagi semuanya. Selama istirahat 30 menit mereka bisa menikmati siaran televisi, berkaraoke, tidur-tiduran atau pun makan makanan ringan yang disediakan di kamar-kamar istirahat.

    Pagi dan siang hari para operator yang bertugas terdiri dari para wanita, kebanyakan ibu-ibu, sedangkan pada malam hari khusus pria.*(3.15/2.2)




Harian Umum “AB”
14 Mei 1994










No comments:

Post a Comment

Silakan beri komentar, terima kasih.