Bandung punya Tangkuban Perahu, Garut memiliki Papandayan
SEKITAR seratus wisatawan mancanegara, kebanyakan dari negeri Belanda, sore itu larut dalam pertunjukan kesenian angklung di Saung Angklung Pak Udjo di bilangan Padasuka, Bandung. Mereka dengan antusias mengikuti setiap gerak dan irama angklung, yang dimainkan oleh sejumlah anak-anak dengan pakaian khas daerah Parahiyangan.
Para penonton yang duduk di arena terbuka
di bawah naungan rumpun bambu itu dilibatkan dalam memainkan angklung, setelah
diberikan petunjuk. Masing-masing tamu itu memegang sebuah angklung yang
memiliki not berbeda. Sederetan lagu pun dimainkan, mereka nampak menikmati
benar acara tersebut.
Pertunjukan angklung, wayang golek, arumba (alunan rumpun bambu), topeng, angklung Sunda, dan memainkan bersama merupakan
acara rutin setiap sore hari di Saung Angklung Pak Udjo. Dengan membayar Rp
10.000 per wisatawan, mereka bisa menikmati pertunjukan seni musik tradisional
itu selama satu sampai dua jam.
Saung Pak Udjo juga menjual cenderamata
barang-barang kerajinan wayang golek, angklung dan lain-lain yang banyak
dinikmati para wisman. Tempat ini merupakan
salah satu objek/daya tarik wisata
di Bandung, Jabar, yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.
Pak Udjo (68 tahun), seorang seniman yang
mengembangkan kesenian angklung cukup terkenal dan sudah melanglang buana untuk
memperkenalkan kesenian tradisional
itu.
Bandung juga memiliki
berbagai daya tarik lainnya , misalnya
rumah makan-rumah makan khas Sunda, di mana pengunjung bisa menikmati nasi
putih sekenyang-kenyangnya dengan lauk
pauk dan lalapan yang bisa dipilih dan diambil sendiri di rumah makan
semiswalayan ini.
Pertama
Pertama
DI Lembang, tempat rekreasi yang dikenal
sejuk dengan pemandangan pegunungan yang indah, Anda bisa menginap dan menikmati pula makanan khas Sunda,
misalnya di Hotel Sindang Reret II. Di tempat ini Anda bisa menikmati nasi timbel,
karedok, ikan pepes, lalapan, sayur asem, sate, pepes teri, diiringi kecapi suling atau
kesenian Sunda lainnya.
Gunung Tangkuban Perahu yang tidak jauh dari tempat ini juga menawarkan
kekayaan alam berupa kawah dan keindahan alam sekitarnya nan sejuk dan asri.
Menurut Teti Teriawati, General
Manager Sindang Reret, banyak wisatawan nusantara yang berulangkali datang ke
tempat ini. Bahkan ada beberapa orang yang
menjadi pelanggan tetap, selalu menginap di tempat itu. Hotel yang telah
memperoleh penghargaan Adhi Karya Pariwisata Jabar 1993 itu menempati areal sekitar 6 hektare.
Selain di Lembang, Sindang Reret juga dibangun di Ciwidey dan Naripan, Bandung.
Di samping mengelola hotel dan restoran,
Sindang Reret juga sedang menjajaki
kegiatan wisata agro. Menurut Ny Hermawan, istri HS Hermawan-pendiri
Sindang Reret, telah disiapkan tanah seluas satu hektare untuk kepentingan
wisata agro itu antara lain ditanami tomat, kol dan teh.
Masih di kawasan Lembang, Anda bisa juga
memilih menginap di hotel berbintang empat, Hotel Putri Gunung. Hotel dengan
ciri khas tamannya yang indah hasil rekaan pemiliknya, Ny Julia CH. Noordraven,
memiliki 109 kamar. Uniknya sekitar
hotel ini juga dibangun perkebunan/peternakan seluas 5,5 hektare untuk wisata
agro sekaligus untuk memasok bahan-bahan
makanan/sayuran ke hotel ini.”Kami juga membangun sanggar seni,”kata Ny. Julia,
wanita pengusaha yang memiliki berbagai pengalaman bisnis itu.
Hotel yang dibangun pada tahun 1990 dengan
biaya Rp 9 miliar (di luar harga tanah) itu sudah mencapai titik impas dalam
waktu 3,5 tahun. Hotel dengan 300 tenaga kerja ini juga memiliki conference room berkapasitas 250 orang,
dan bisa dipakai untuk 450 orang (Theater
System). Hotel yang rancang bangun dekorasinya dikerjalan oleh Ny. Julia itu juga menampilkan berbagai
pertunjukan kesenian dari Jabar untuk para tamunya yang kebanyakan dari Jerman,
Belanda, dan Swiss.
Menurut Ny. Julia, para tamu domestik
umumnya menginap pada hari Jumat hingga
Minggu. Tamu-tamu wisatawan nusantara menurut dia lebih menguntungkan,
dibanding wisman yang datang secara grup, karena kompetisi grup sangat ketat.
Selain hotel, Ny. Julia juga mengelola Biro
Perjalanan Umum dan Transportasi. Ia menyatakan tidak terpengaruh dengan
munculnya hotel-hotel baru, karena ia katanya yakin hotel yang dikelolannya memilkiiki
ciri tersendirti di bidang pelayanan.
Pengusaha yang mantan karyawan RRI dan wartawan ini juga berniat
mengembangkan wisata bahari di Kawasan Timur Indonesia.
Hotel lain di Bandung yang menawarkan
kenyamanan pelayanan adalah Hotel Panghegar di Jalan Merdeka No.2 Bandung.
Hotel berbintang tiga dengan fasilitas bintang empat ini memiliki restoran
berputar pertama di Indonesia yang berada di lantai sembilan. Dari
Restoran Panyawangan ini pengunjung bisa menikmati makan malam dan live music entertainment, serta
menikmati kerlap kerlipnya lampu-lampu
kota Bandung pada malam hari.
Anda mau belanja di Bandung, banyak tempat
belanja yang menyenangkan, salah satunya di Cihampelas. Baju, kaos, jean, sepatu, tas, kerajinan
tangan lainnya bisa diperoleh di sini dengan harga pantas, `tidak mahal dengan
mutu barang yang lumayan.
Papandayan
KALAU Bandung memiliki Lembang dan kawah
Tangkuban Perahu yang banyak dikunjungi wisatawan, Kabupaten Garut memiliki
kawah Papandayan yang tidak kalah eloknya. Berbeda dengan objek wisata Kawah
Tangkuban Perahu, di mana pengunjung hanya bisa melihat kawah dari kejauhan, di
Papandayan wisatawan bisa mendekati kawah yang terus menerus mengeluarkan asap
putih mengandung belerang itu.
Objek wisata cagar alam kawah Papandayan
ini berada di wilayah kecamatan
Cisurupan, 28 Km sebelah baratdaya kota Garut.
Kawah Papandayan luas sekali dilingkari
tebing-tebing curam, bukit-bukit menjulang. Kita harus berhati-hati bila
mendekati kawah, karena kawah-kawah yang bisa didekati itu beberapa di
antaranya beracun.
Cagar alam seluas 844 hektare ini terdiri
dari hutan alam, tegalan dan kawah-kawah, tanahnya berasal dari batuan vulkanis pegunungan berwarna kehitam-hitaman dan kaya akan bahan
organik.
Untuk mencapai objek wisata di ketinggian
1900-2395 meter di atas permukaan laut ini, wisatawan bisa menggunakan
kendaraan bermotor. Dari Bandung bisa melalui Pengalengan-Sedep, jaraknya 69
Km. Dari Sedep sampai kawah
jaraknya sekitar 14 Km, tidak ada
kendaraan umum.
Tempat yang sejuk ini banyak
menyimpan kekayaan flora dan fauna, diantaranya
satwa liar macan kumbang, surili,kijang, jaralang dan tande.
Untuk menginap di Garut, Anda bisa memilih penginapan/hotel di objek
wisata Cipanas yang terletak di Kecamatan Tarogong, 6 Km dari pusat kota Garut
ke arah utara. Tempat ini bisa dicapai dengan kendaraan umum
Garut-Tarogong-Cipanas.
Kawasan ini terkenal dengan air panasnya
yang mengandung mineral berasal dari sumber alam di kampung Cipanas. Air panas
yang bersuhu 37-46 derajat Celsius itu banyak dimanfaatkan oleh wisatawan untuk pengobatan rematik dan
penyakit kulit tertentu.
Bagi pengusaha hotel, air panas ini
dijadikan sebagai salah satu daya tarik. Misalnya Hotel Sumber Alam, yang
dikelola Rahmat Syukur Maskawan, memanfatkan air panas ini untuk para tamunya.
Di setiap kamar disediakan air panas alam ini dan tamu-tamu bisa berendam atau
mandi sepuas-puasnya.
Hotel ini juga unik, karena dibangun di
atas air panas, termasuk sejumlah bangunan lain seperti bungalow, rumah makan,
dan tentu saja kolam renang.
Pemandangan alam sekitar Cipanas juga elok.
Gunung Guntur yang meletus tahun 1883, nampak sebagian gundul dan sebagian
menghijau, amat indah dinikmati pada pagi hari.
Cipanas, Garut, ini dulu pernah dijadikan
sebagai tempat istirahat dan rekreasi orang-orang Belanda dan Cina. Juga
sebagai markas dan barak kesehatan serdadu Jepang. Objek-objek wisata lainnya di Garut antara
lain Candi Situ/Cangkuang di Kecamatan Leles, 17 Km dari pusat kota Garut ke arah
utara, atau 47 Km dari Bandung, dapat ditempuh oleh semua jenis kendaraan.
Objek wisata Situ Bagendit di Kecamatan
Banyuresmi, 13 Km dari kota Garut, objek wisata Ngamplang yang berudara sejuk
dengan panorama alamnya, dilengkapi dengan lapangan golf, juga menawarkan
keindahan. Tempat lainnya yang tidak boleh dilupakan adalah Kawah Telagabodas, di sana terdapat kawah, danau,
air panas, hutan lindung dan tempat berkemah.
Atraksi yang unik di Garut adalah laga
domba atau adu domba yang kini dikenal denga
istilah Seni Laga Domba, jangan dilewatkan.
Kabupaten Garut memiliki 22 objek
dan daya tarik wisata, namun baru enam yang berfungsi efektif dalam arti secara
kontinyu dikunjungi wisatawan. Tahun lalu Garut dikunjungi sebanyak 1.065.500 orang terdiri dari 11.449 wisman
dan 1.050.060 wisnus. Sedangkan kontribusi pariwisata terhadap APBD Garut tahun
lalu sebesar Rp198 juta lebih.
Lingkungan
Berkualitas
JABAR yang memiliki potensi pariwisata
melimpah itu menurut Ka Kanwil Depparpostel Jabar, Udin Saifudin, lebih
mementingkan kualitas poduk pariwisata (quality
destination), agar bisa bersaing dengan
daerah-daerah tujuan wisata lain di Indonesia.
Karena objek-objek wisata yang tidak
berkualitas aan ditingggalkan konsumen/wisatawan.”Lingkungan yang baik akan
ditumbuhkan, sebab para wisatawan akan mendatangi lingkungan-lingkungan yang berkualitas baik, misalnya para
wisatawan dari Jepang, Korea, Taiwan dan Eropa,”kata Udin Saifudin.
Dikatakannya, kualitas jasa pelayanan juga
harus ditingkatkan supaya sepadan dengan tempat-tempat lain. Dari 360 objek
wisata di Jabar, tidak akan dibangun semuanya, namun selektif sesuai kemampuan,”tutur
mantan Direktur Pemasaran Ditjen Pariwisata ini.
Mengenai
minat investor untuk membangun hotel
di Bandung, Udin mengatakan sangat tinggi.”Mereka yakin dalam tiga
sampai empat tahun mendatang akan
mengalami perkembangan pesat,”ujarnya.
Padahal pihaknya sudah memberikan gambaran
bahwa pembangunan hotel di Bandung sudah mencukupi, namun mereka tetap saja
berminat dengan keyakinannya itu. (3.15)
Harian Umum “AB”
30 Mei 1994
No comments:
Post a Comment
Silakan beri komentar, terima kasih.