Bukan
karena Toleransi, Namun karena Muslim Mayoritas
Oleh:
Umma Azura
DITAKDIRKAN sebagai
Muslim dan hidup di negara mayoritas Islam adalah nikmat yang harus disyukuri.
Sudah sejak lama, kaum kuffar berupaya dengan sangat keras menguasai
negara-negara kaum muslimin. Jika gagal, mereka tak putus asa. Mereka terus
mencoba dengan berbagai cara: melalui budaya, gaya hidup, media dan sebagainya,
hingga umat Islam asing serta tak kenal dengan agamanya sendiri.
Padahal.
Allah sudah mengabarkan pada kalian ;
وَلَنْ
تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
“Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka.”
Namun,
kalian meragukannya.
Allah
telah mengabarkan pada kalian ;
وَلا
يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ
اسْتَطَاعُوا
“Mereka
tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu
dari agamamu (kepada kekafiran)”
Namun,
kalian meragukannya.
Coba
kita tengok penderitaan saudara kita dimana mereka adalah minoritas. Salah
satunya di negara tetangga, sesama negara ASEAN : Republik Uni Myanmar atau
Burma.
Penduduk
Burma terdiri dari berbagai suku, diantaranya Arakan yang tinggal di bagian
selatan dari daratan tinggi Arakan Burma dan Kasyin. Diantara kedua etnis
inilah Islam berkembang, sejak zaman sahabat Nabi -Shalallahu alaihi wa salam,
sekitar 1400 tahun yang lalu. Islam masuk ke Burma di bawa oleh Waqqash bin
Malik dan sejumlah para Tabi’iin.
Pemeluk
Islam berkembang pesat di Arakan, hingga populasinya mencapai 75 – 90 % atau
sekitar 10 juta jiwa yang setara 20 % dari keseluruhan penduduk Myanmar. Miris,
umat Islam di Burma justru dibantai saudara setanah air mereka sendiri.
Diperlakukan
sangat sangat kejam dan tak berprikemanusian. Umat Islam di sana dirampok,
dibakar tempat tinggalnya, disembelih, dibakar hidup-hidup, dirampas hartanya,
diusir, muslimahnya di perkosa dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh umat
beragama Budha Burma, dibawah pengawasan polisi Burma, dan di hadapan sebagian
pimpinan agama Budha.
Lihatlah,
betapa kerasnya usaha musuh-musuh Islam mempersiapkan diri untuk memerangi dan
mengahancurkan kaum muslimin! Mengembangkan persenjataan, mengasah pedang dan
merapatkan barisan.
Sementara
kaum musilimin terlena dengan toleransi kebablasan, dikibuli oleh HAM serta
slogan perdamaian. Sedang, di satu sisi ketika kata ‘JIHAD’ dikumandangkan
kebanyakan umat Islam mengira ajaran kekerasan dan terorisme
Mari
kita renungi, jika sampai saat ini Indonesia masih aman, bukan karena
toleransinya. Melainkan karena mayoritas penduduknya beragama Islam. Apakah
kalian pikir Indonesia bakalan aman jika Islam adalah minoritas?
Mungkin
kita bisa bisa ingat beberapa kejadian di beberapa tempat di negara ini, dimana
kaum muslimin menjadi minoritas. Kasus Ambon, Poso atau soal pelarangan jilbab
bagi siswi muslim di Bali harus menjadi pelajaran penting buat kaum muslimin
negeri ini.
Hanya
kepadaMu Ya Rabb, kami mengadukan kepadaMu kelemahan kami dan kesungguhan
mereka. []
Referensi
:
1.https://web.facebook.com/harmantajang/posts/1105244309491054?fref=nf&pnref=story
2.https://web.facebook.com/asrizal.nasution/posts/892062910850055?fref=nf
3.https://web.facebook.com/photo.php?fbid=891684330887913&set=a.253955207994165.61810.100001390620797&type=1&fref=nf&pnref=story
1.https://web.facebook.com/harmantajang/posts/1105244309491054?fref=nf&pnref=story
2.https://web.facebook.com/asrizal.nasution/posts/892062910850055?fref=nf
3.https://web.facebook.com/photo.php?fbid=891684330887913&set=a.253955207994165.61810.100001390620797&type=1&fref=nf&pnref=story
Sumber:Islampos.com, Sabtu 4 Syaaban 1436 / 23 Mei 2015
No comments:
Post a Comment
Silakan beri komentar, terima kasih.