Thursday 11 June 2015

Catatan Kecil dari Beranda



Bukan karena Toleransi, Namun karena Muslim Mayoritas


 Oleh: Umma Azura
    DITAKDIRKAN sebagai Muslim dan hidup di negara mayoritas Islam adalah nikmat yang harus disyukuri. Sudah sejak lama, kaum kuffar berupaya dengan sangat keras menguasai negara-negara kaum muslimin. Jika gagal, mereka tak putus asa. Mereka terus mencoba dengan berbagai cara: melalui budaya, gaya hidup, media dan sebagainya, hingga umat Islam asing serta tak kenal dengan agamanya sendiri.


    Padahal. Allah sudah mengabarkan pada kalian ;
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.”
Namun, kalian meragukannya.
Allah telah mengabarkan pada kalian ;
وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran)”
Namun, kalian meragukannya.

    Coba kita tengok penderitaan saudara kita dimana mereka adalah minoritas. Salah satunya di negara tetangga, sesama negara ASEAN : Republik Uni Myanmar atau Burma.

    Penduduk Burma terdiri dari berbagai suku, diantaranya Arakan yang tinggal di bagian selatan dari daratan tinggi Arakan Burma dan Kasyin. Diantara kedua etnis inilah Islam berkembang, sejak zaman sahabat Nabi -Shalallahu alaihi wa salam, sekitar 1400 tahun yang lalu. Islam masuk ke Burma di bawa oleh Waqqash bin Malik dan sejumlah para Tabi’iin.

    Pemeluk Islam berkembang pesat di Arakan, hingga populasinya mencapai 75 – 90 % atau sekitar 10 juta jiwa yang setara 20 % dari keseluruhan penduduk Myanmar. Miris, umat Islam di Burma justru dibantai saudara setanah air mereka sendiri.

    Diperlakukan sangat sangat kejam dan tak berprikemanusian. Umat Islam di sana dirampok, dibakar tempat tinggalnya, disembelih, dibakar hidup-hidup, dirampas hartanya, diusir, muslimahnya di perkosa dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh umat beragama Budha Burma, dibawah pengawasan polisi Burma, dan di hadapan sebagian pimpinan agama Budha.

    Lihatlah, betapa kerasnya usaha musuh-musuh Islam mempersiapkan diri untuk memerangi dan mengahancurkan kaum muslimin! Mengembangkan persenjataan, mengasah pedang dan merapatkan barisan.

    Sementara kaum musilimin terlena dengan toleransi kebablasan, dikibuli oleh HAM serta slogan perdamaian. Sedang, di satu sisi ketika kata ‘JIHAD’ dikumandangkan kebanyakan umat Islam mengira ajaran kekerasan dan terorisme

    Mari kita renungi, jika sampai saat ini Indonesia masih aman, bukan karena toleransinya. Melainkan karena mayoritas penduduknya beragama Islam. Apakah kalian pikir Indonesia bakalan aman jika Islam adalah minoritas?

    Mungkin kita bisa bisa ingat beberapa kejadian di beberapa tempat di negara ini, dimana kaum muslimin menjadi minoritas. Kasus Ambon, Poso atau soal pelarangan jilbab bagi siswi muslim di Bali harus menjadi pelajaran penting buat kaum muslimin negeri ini.

    Hanya kepadaMu Ya Rabb, kami mengadukan kepadaMu kelemahan kami dan kesungguhan mereka. []

Referensi :
1.https://web.facebook.com/harmantajang/posts/1105244309491054?fref=nf&pnref=story
2.https://web.facebook.com/asrizal.nasution/posts/892062910850055?fref=nf
3.https://web.facebook.com/photo.php?fbid=891684330887913&set=a.253955207994165.61810.100001390620797&type=1&fref=nf&pnref=story
Sumber:Islampos.com, Sabtu  4 Syaaban 1436 / 23 Mei 2015

No comments:

Post a Comment

Silakan beri komentar, terima kasih.