
Menurut
kepolisian Perancis, serangan terjadi saat 2 orang yang mengenakan penutup wajah
dan membawa senapan AK 47, masuk kantor dan melakukan penembakan terhadap
sejumlah target yang ada di sana. Satu orang penyerang dilaporkan juga membawa
peluncur roket.
Kepolisian
Perancis mengatakan 10 orang redaksi Charlie Hebdo termasuk kartunis dan
pimpinan redaksi dan 2 orang polisi ikut tewas dalam serangan yang
menggemparkan ini.
Seorang
saksi mata, Benoit Bringer, mengatakan kepada saluran TV Prancis Itele,
“Dua orang bertopeng hitam memasuki gedung dengan Kalashnikov. Beberapa
menit kemudian kami mendengar banyak tembakan.”
Editor-in-chief
atau pimpinan redaksi dari Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier, yang dikenal
sebagai Charb, dilaporkan telah tewas dalam serangan itu, sumber-sumber
mengatakan kepada Agence France Presse.
Menteri
Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengatakan aparat pemerintah tengah
memburu para tersangka pelaku penembakan kantor majalah Charlie Hebdo.
Charlie
Hebdo memiliki reputasi yang panjang menjadi majalah provokatif. Charlie
Hebdo memang dikenal kerap menerbitkan kartun-kartun satir yang oleh umat
Muslim dianggap sebagai bentuk pelecehan atau serangan. Majalah ini terbit
sejak 1970, mendapat inspirasi namanya dari tokoh kartun Amerika, Charlie Brown.
Sejak awal majalah ini diterbitkan untuk “meledek” selebriti, politisi, bahkan
agama.
Sudah
berulang kali majalah ini menerbitkan kartun yang berisi hinaan kepada Islam
dan Nabi Muhammad. Pada bulan November tahun 2011, Charlie Hebdo menampilkan
kartun Nabi Muhammad dan dengan kata-kata: “100 cambukan jika Anda tidak
mati karena tertawa.”
Majalah
ini juga pernah memuat ulang kartun penghinaan kepada Nabi Muhammad yang
diterbitkan koran Denmark Jyllands-Posten.
Serangan
ini bukan yang pertama kali menimpa Charlie Hebdo. Pada bulan November 2011,
kantor majalah Charlie Hebdo dilempari bom molotov oleh orang yang tidak
dikenal. Tidak ada yang mengalami luka pada saat itu.
“Sejak
karikatur Nabi Muhammad diterbitkan, majalah ini terus mendapatkan ancaman,” kata
Richard Malka, kuasa hukum majalah Charlie Hebdo, kepada radio RTL.
“Kami
hidup di bawah ancaman selama delapan tahun. Memang ada perlindungan, tetapi
mereka tak berdaya melawan penyerang yang membawa Kalashnikov,” tambah Malka.
Kantor
koran Denmark, Jyllands-Posten, yang pernah menerbitkan karikatur Nabi
Muhammad, meningkatkan pengamanan, menyusul serangan terhadap majalah Charlie
Hebdo, kata kantor berita Reuters.
Sumber: muslimdaily.net, Kamis 8 Januari 2015
No comments:
Post a Comment
Silakan beri komentar, terima kasih.