![]() |
NICC: Nusa Indah Hotel & Convention Centre,
hotel tempat diselenggarakannya konvensi-konvensi internasional. Hotel yang
memiliki ruang pameran dan balai konvensi yang mampu menampung 2000 peserta itu
terletak di Kawasan Wisata Nusa Dua, Bali. Nampak salah satu sudut NICC dengan fasilitasnya (Foto:Ist/3.15)
|
BALI sebagai daerah
tujuan wisata yang paling maju di wilayah Indonesia hingga saat ini telah memiliki hampir semua
fasilitas yang diperlukan untuk sebuah daerah tujuan wisata bertaraf
internasional. Salah satu yang baru adalah sebuah balai konvensi dan pameran
yang luas dengan perlengkapan yang mutakhir dan bertaraf internasional.
Selama ini
konferensi-konferensi bertingkat nasional maupun internasional masih
menggunakan fasilitas-fasilitas rapat atau banquet yang berada di hotel-hotel
di sekitarnya. Keadaan ini jelas kurang memadai, sehingga banyak peminat
konvensi yang agak besar, baik nasional maupun internasional, yang sedianya
mengarah ke Bali, terpaksa harus mencari lokasi lain yang biasanya bukan di
Indonesia.
Atas prakarsa dan dukungan Direktur Jenderal Pariwisata, beberapa
perusahaan Indonesia dan Jepang membentuk suatu usaha patungan untuk membangun dan mengelola sebuah balai
konvensi dan pameran dan sekaligus sebuah hotel berkamar 400 di kawasan wisata Nusa Dua, Bali, yakni Nusa Indah Hotel
& Convention Centre, salah satu convention centre modern di kawasan
Pasifik.
Koordinator keseluruhan proyek ini adalah
Industrial Bank of Japan Ltd disingkat IBJ. IBJ pula yang ditunjuk menjadi
manager pengadaan pinjaman bank untuk
keperluan proyek sebesar US$50.000.000,00. Di pihak Indonesia terdapat PT Tri
Handayani Utama (anak perusahaan dari Yayasan Dana Pensiun Bank BNI 1946), PT
Aerowisata, dan PT Bimantara Citra Group.
Pembangunan dimulai sejak Januari 1989 dan dan telah dapat
diselesaikan pada bulan Maret 1991
dengan investasi sejumlah US $90.000.000,00.
Fasilitas
canggih
Balai konvensi dan pameran di Nusa Dua
terdiri dari beberapa ruangan untuk kegiatan konvensi dan pameran. Ruang utama
yang lain untuk rapat pleno, yang juga dapat dipakai untuk beberapa fungsi lain
seperti pertunjukan seni tari, musik, drama, bahkan sport yang dapat dilakukan
di dalam gedung. Kapasitas ruang adalah 2.000 orang, sebagian dengan
perlengkapan duduk seperti ruang kelas, dan sebagaian seperti theatre.
Pada balkon yang terletak pada bagian
belakang ruangan, terdapat tempat duduk 190 orang pengunjung lainnya. Selain
itu terdapat 3 ruangan berukuran sedang dengan kapasitas masing-masing 364, 744,
dan 480 orang. Ruang yang disebut terakhir ini merupakan sebuah auditorium yang
mempunyai persyaratan perlengkapan audio
visual yang canggih. Kelompok ketiga dari ruangan-ruangan konvensi di proyek ini adalah 7 kamar rapat
dengan kapasitas masing-masing 40, 91,
97 dan 145 orang sebanyak 4 ruangan.
Kelompok yang keempat adalah fasilitas
pameran di dalam dan di luar gedung. Yang di dalam gedung terletak dekat pintu
masuk utama, dan yang berada di luar gedung mempunyai luas sekitar 2.000m2 yang
dapat digunakan untuk memamerkan alat-alat berat seperti kendaraan dan
lain-lain.
Di dalam ruang konvensi utama maupun yang
berukuran sedang terdapat fasilitas
untuk menterjemahkan langsung 4 sampai 6
bahasa asing dalam masing-masing kelompok ruang. Perlengkapan untuk proyektor
lengkap dengan pengaturan suara yang cermat, juga terdapat pada ruangan utama dan kelompok ruangan-ruangan yang
berukuran sedang. Pada semua ruangan terdapat conference system untuk
pengendalian dan transmisi pembicaraan, sedangkan pada ruangan yang besar yang
sebagian pengunjungnya tidak aktif dalam mengikuti jalannya sidang, akan dapat
mengikutinya melalui alat pendengar infrared dalam bahasa yang dipilihnya.
Ruangan lain yang cukup vital dalam penyelenggaraan sebuah
konvensi adalah suatu ruang makan yang
besar, pada NICC berkapasitas 840 orang. Namun ruangan ini merupakan ruangan yang multipurpose untuk dipakai.
Balai konvensi ini juga dilengkapi
dengan Press Centre, Communication Centre, Business Centre, Organizer’s Suites,
Bank, Kantor Pos dan lain-lain, yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu kegiatan
sebuah konvensi.
Pada bagian hotel, fasilitas yang tersedia
adalah 4 restoran, dengan kapasitas masing-masing 90, 130, 120, dan 36 orang.
Sedangkan untuk bar disediakan kapasitas
untuk 125 orang.,2 coctail lounge dengan kapasitas masing-masing 120 dan 60
orang. Terdapat pula sebuah kolam renang yang besar dengan bentuk bebas, 4
lapangan tenis, sebuah klinik darurat dan health club. Kamar-kamar hotel yang
disediakan terdiri dari 1 Presidential
Suite, 2 De Luxe Suite, 26 Junior Suite dan 338 kamar lainnya.
Pada 13 Januari 1991 diadakan upacara selamatan
terhadap hotel yang baru selesai dibangun ini. Upacara agama yang disebut acara
Pemelaspasan dan Pancaruan telah dilakukan
secara tradisional Bali diikuti oleh seluruh karyawan termasuk GM NICC
Mr Sake Scharinga yang pada hari itu juga
mengenakan pakaian Bali. Tampak hadir dalam upacara tersebut Direktur
Utama AWS Roekanto Djokomono, para undangan dari pemerintah daerah, wakil dari
perhotelan, perusahaan penerbangan, pariwisata dan media pers.
Anjangsana
pemimpin dunia
Perang Teluk telah menghambat para
pengunjung datang ke Bali, namun semua rencana pertemuan internasional yang
telah dibukukan pada hotel yang baru diresmikan itu tetap sesuai jadwalnya,
ujar Stanley J Allisan, Direktur Operasi PT Aerowisata. Sungguh sangat
disayangkan krisis Teluk bertepatan dengan tibanya Tahun Kunjungan ke
Indonesia, dan pada waktu yang sama kami telah menyelesaikan kamar hotel yang
cukup besar. Kita berharap situasi akan segera kembali seperti sedia kala dan
permusuhan segera diakhiri. Namun sejauh ini tidak ada pembatalan pembukuan
untuk rencana pertemuan internasional di
balai konvensi yang baru selesai dibangun ini,kata Stanley.
Fasilitas yang mulai beroperasi pada
permulaan Februari yang lalu telah digunakan untuk keperluan sidang
International Metal & Steel Association. Tidak kurang dari 250 delegasi
dari berbagai penjuru dunia ikut ambil bagian dalam pertemuan yang berlangsung selama 4 hari itu.
Suatu pertemuan lain yang cukup berwibawa
telah diorganisir oleh The Asia Society (New York) dan The Centre For Strategic
and International Studies Jakarta yang dihadiri lebih dari 800 delegasi.
Nusa Indah Hotel & Convention Centre
akhirnya diresmikan pembukaannya oleh
Presiden Soeharto 3 Maret 1991. Pada hari yang sama Hotel Aerowisata yang ke-VII ini menjadi tempat pertemuan dan
anjangsana para pemimpin dunia yang berlangsung dengan sukses. Dari ASEAN
tampak hadir Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Mahathir Mohammad, Perdana
Menteri Singapura Goh Cok Tong dan Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei
Darussalam, guna membicarakan masalah ASEAN dan perekonomian dunia pada
umumnya.
Tampak hadir pula Mr Michio Watanabe mantan
Menteri Luar Negeri Jepang yang menjadi utusan resmi pemerintahnya, Henry
Kissinger, Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, termasuk utusan dari
Australia, beberapa tokoh perdagangan serta utusan resmi pemerintah
masing-masing.
Inilah suatu bukti keamanan Pulau Bali
dipandang oleh para pemimpin politik dan perdagangan internasional. Dan ini
pulalah sebagai alasan mengapa Dewan Pengurus PATA telah memindahkan
rencana pertemuan mereka yang semula akan diadakan di Moskow beralih
ke Pulau Bali. Pertemuan awal yang diselenggarakan di Nusa Indah Hotel &
Convention Centre itu telah dihadiri sekitar 80 anggota dewan dan staf PATA.
Hal tersebut telah memungkinkan mereka
sekaligus memantau persiapan pertemuan tahunan PATA ke-40 yang telah
berlangsung pada tanggal 9 s/d 13 April 1991 di tempat yang sama.
Dengan pertemuan dunia tersebut maka
Indonesia telah berhasil menyelesaikan dengan baik penyelenggaraan suatu
rangkaian kegiatan PATA (Pasific Asia
Travel Association) yang berlangsung di Jakarta dan di Pulau Bali. Kegiatan itu dimulai dari PATA Board of Directors Meeting di Bali,
PATA Mart di Jakarta, kemudian disusul PATA World Chapter Congress dan
Konferensi Tahunan ke-40 PATA yang keduanya berlangsung di Bali.
Keberhasilan tersebut telah mengundang
Sekjen World Tourism Organization (WTO) Mr Antonio Enriques Savinac untuk
meminta Indonesia bersedia menyumbangkan pikiran tentang pembangunan
kepariwisataan pada Sidang Umum WTO bulan September mendatang di Buenos Aires, Argentina. Hal itu
disampaikannya pada akhir acara konperensi yang sekaligus berharap agar
Indonesia bersedia menjadi tuan rumah sidang umum organisasi pariwisata dunia
yang beranggotakan 103 negara itu pada tahun 1993 mendatang.
Aerowisata
Untuk keperluan
konferensi PATA 40 yang lalu 3 hotel Aerowisata telah terlibat langsung ikut
menanganinya. Kartika Plaza, Beach Hotel di Kuta bagi kepentingan PATA Chapters
World Congress, Nusa Indah Hotel & Convention Centre untuk konferensi
tahunan ke-40 PATA dan Nusa Dua Beach Hotel sebagai tempat bermalam para
delegasi.
PT Aerowisata dewasa ini mengelola 7
hotel, 3 lainnya sedang dalam pembangunan.
Anak perusahaan PT Garuda Indonesia ini memiliki pula unit usaha yang lain yang
bergerak di bidang Tours & Travel, Airlines Catering, General Sales Agent,
Travel Wholesalers dan Unit Transportasi Darat. PT Aerowisata adalah milik
Garuda Indonesia sepenuhnya berkantor pusat di Jakarta yang mempunyai kantor
penjualan di kota London, Inggris, New York, AS, dan Amsterdam, Belanda.
Anak perusahaan penerbangan Garuda
Indonesia ini merupakan suatu mata rantai usaha yang cepat berkembang.
Didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 1973 yang menangani bidang-bidang
usaha yang diperlukan bagi pendukung
peningkatan operasinya. Bidang usaha itu
adalah menjalan perusahaan tour and travel, penyediaan aircraft catering,
perhotelan, wholesalers & GSA serta transportasi darat.
Aerowisata memiliki 6 hotel berbintang yang
dikenal memiliki standar mutu pelayanan yang tinggi, dan dikenal sebagai
perintis pembangunan daerah tujuan wisata baru bagi penyaluran kunjungan wisatawan yang datang ke Indonesia.
Peresmian pembukaan Nusa Indah Hotel & Convention
Centre tempat pertemuan konferensi PATA ke-40 yang baru berlalu, sekali lagi
menunjukkan kepeloporannya di bidang industri perhotelan di Indonesia.
Keberadaan NICC Hotel ini telah menampilkan Pulau Bali di dalam peta industri
baru guna menampung kegiatan yang kini banyak digunakan bagi kepentingan berbagai kegiatan
internasional semacam MICE, singkatan dari Meetings, Incentives, Conferences,
dan Exhibitions.
Nusa Indah Hotel & Convention Centre
merupakan hotel yang ke-VII di bawah pengelolaan PT Arerowisata. Hotel-hotel
itu masing-masing Hotel Sanur Beach, Nusa Dua Beach Hotel, Kartika Plaza Beach
Hotel, dan Nusa Indah Hotel & Convention Centre di Pulau Bali, Senggigi
Beach Hotel di Pulau Lombok, Grand Hotel Preanger di Bandung, Hotel Irian di
Biak, Irian Jaya. Insya Allah pada tahun 1991 ini akan hadir lagi 2 hotel
lainnya, yaitu Hotel Pusako di Bukittinggi, Sumatera Barat dan Hotel Biliton
Beach Hotel di Tanjung Kelayang, Belitung, Sumatera Selatan.
PT Satriavi Tours & Travel anak
perusahaan Aerowisata berkantor pusat di Jakarta yang mempunyai kantor
cabangnya di kota Medan, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, dan Mataram di Pulau
Lombok. Aerowisata Catering Cervice beroperasi di Jakarta, Medan, Surabaya, dan Denpasar, melayani kepentingan pelayanan
jasaboga bagi pesawat terbang, di dalam maupun di luar negeri.(3.15/1.5)
Harian
Umum Angkatan Bersenjata
4
Mei 1991
Saya pioneer dihotel ini,dari hotel msh Proyek dan kami di training dulu di 3 Aerowisata Hotel,yaitu Hotel Kartika Plaza, Ada yg di Hotel Nusa Dua Beach dan saya ditraining di Hotel Sanur Beach ...dan sampai hari ini saya Masih kerja dihotel ini dalam pengelolaan Perusahaan Amerika, MARRIOTT...
ReplyDeleteKepada Yth
ReplyDeleteBapak / Ibu
Ditempat
PT. GLOBAL INDOTRANS ASIA, adalah sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang Expedisi International Freight Forwarders untuk pengurusan Import kepada kepabean (PPJK). Baik via laut maupun via udara yang berdomisili di Bekasi dan kami siap membantu segala kebutuhan yang berhubungan dengan proses Kepabeanan, Customs Clearance, Borongan (All in) Door To Door Undername Import - Expor, Domestic maupun Transportasi barang ke seluruh wilayah Indonesia dan Internasional.
I. Jasa Customs Clearance
Adapun kegiatan / layanan utama kami saat ini adalah sebagai berikut :
- Under Name Export & Import Laut FCL/ LCL
- Customs Clearance Laut dan kargo Udara ( Ex-Lisensi)
- Transportasi Laut FCL/ LCL
- Transportasi Udara
- Angkutan Darat ( Inland truk, Kereta Api)
- Cargo pengawasan
- Penyelesaian biaya / tagihan asuransi, biaya angkutan ( Darat, Laut, Udara) dan lainnya yang berhubungan dengan Export & Import.
II. Jasa Undername
Agar dapat terlaksananya kegiatan importasi diperusahaan Bapak/ Ibu yang belum memiliki Lisensi Import
Jika Perusahaan Bapak/ Ibu belum mempunyai IZIN IMPORT dapat menggunakan Undername Perusahaan kami sebagai Consignee.
Global Indotrans , melayani pengiriman/ distribusi barang domestics ke-seluruh Nusantara
Covarage Area Distribusi Domestics PT. Global Indotrans Asia, adalah: Jakarta- Jawa-Bali-Sumatra-Kalimantan.
Via Darat, Laut, Udara, dan kami juga mempunyai cabang di beberapa daerah.
Catatan :
- Jasa yang kami ajukan sudah termasuk biaya Transfer EDI ( PIB) dan Pemeriksaan Jalur Merah.
- Bila barang tidak sesuai dengan pemberitahuan/ Packing list diluar tanggung jawab kami.
Adapun daerah operasional Kami sebagai berikut:
- Bandara Internasional Soekarno-Hatta
- Pelabuhan Tanjung Priok ( Jakarta )
- Pelabuhan Tanjung Perak ( Surabaya )
- Pelabuhan Tanjung Emas ( Semarang )
- Pelabuhan Belawan ( Medan )
Demikian penawaran ini kami sampaikan, Besar harapan kami semoga penawaran ini dapat terwujud dalam bentuk kerjasama, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Thanks you & Best Regards,
Rama yadi
Dept Import
PT. GLOBAL INDOTRANS ASIA
Gedung Maribaya Lt 3 Jl. Otista Raya No. 141 Jakarta Timur 13330
Telp : 021 22325562
Hp : 081315521133
www.samuderaasia.com