Korban Tewas Mencapai 753 Orang
.
![]() |
Petugas medis merawat korban insiden
Mina yang terluka akibat berdesakan saat hendak melempar jumrah, Kamis (.4/9)
Reuters
|
Mekkah-- Setidaknya 753
Jamaah tewas dan 805 luka-luka setelah terjadi insiden di Mina. Di sana
terdapat dua juta jamaah yang sedang melakukan ibadah haji tahunan.
“Tidak ada berita yang diterima tentang 18 jamaah Turki diketahui telah berada di area tersebut,” menurut konferensi pers dari kepala Direktorat Urusan Agama Turki, Mehmet Görmez, Jumat (25/9).
Meskipun kelompok Turki dilarang memasuki daerah itu, total delapan belas peziarah diyakini berada di sekitarnya. Görmez mengatakan bahwa sembilan warga Turki masing-masing dari dua lembaga dilaporkan di daerah itu. Namun para pejabat sejauh ini belum mampu mengontak.
Proses lempar jumrah di Jamarat di Mina, telah menjadi insiden paling buruk untuk tahun ini. Sebelumnya insiden serupa juga pernah terjadi pada tahun 2006, dimana 346 jamaah haji tewas karena berdesak-desakan.
“Tidak ada berita yang diterima tentang 18 jamaah Turki diketahui telah berada di area tersebut,” menurut konferensi pers dari kepala Direktorat Urusan Agama Turki, Mehmet Görmez, Jumat (25/9).
Meskipun kelompok Turki dilarang memasuki daerah itu, total delapan belas peziarah diyakini berada di sekitarnya. Görmez mengatakan bahwa sembilan warga Turki masing-masing dari dua lembaga dilaporkan di daerah itu. Namun para pejabat sejauh ini belum mampu mengontak.
Proses lempar jumrah di Jamarat di Mina, telah menjadi insiden paling buruk untuk tahun ini. Sebelumnya insiden serupa juga pernah terjadi pada tahun 2006, dimana 346 jamaah haji tewas karena berdesak-desakan.
Dikatakan
saat kejadian terjadi, lebih dari 220 ambulans dan 4.000 pekerja penyelamat
telah dikirim ke lokasi penyerbuan untuk membantu yang terluka.
"Pekerjaan sedang dilakukan untuk memisahkan kelompok besar orang dan jamaah langsung ke rute alternatif," seperti yang tertulis di akun twitter Pertahanan Sipil Saudi.
Puncak Idul Adha terkenal sebagai hari yang paling berbahaya bagi jamaah haji. Hal tersebut karena sejumlah besar peziarah mencoba untuk melakukan ritual pada saat yang sama dalam satu lokasi.
Sebelumnya,dua minggu lalu 110 orang wafat dalam Masjidil Haram saat sebuah Derek raksasa (crane) terjatuh dari atap ke halaman utama Masjidil Haram. Crane itu menimpa para jamaah .
"Pekerjaan sedang dilakukan untuk memisahkan kelompok besar orang dan jamaah langsung ke rute alternatif," seperti yang tertulis di akun twitter Pertahanan Sipil Saudi.
Puncak Idul Adha terkenal sebagai hari yang paling berbahaya bagi jamaah haji. Hal tersebut karena sejumlah besar peziarah mencoba untuk melakukan ritual pada saat yang sama dalam satu lokasi.
Sebelumnya,dua minggu lalu 110 orang wafat dalam Masjidil Haram saat sebuah Derek raksasa (crane) terjatuh dari atap ke halaman utama Masjidil Haram. Crane itu menimpa para jamaah .
.
Dua Nama Korban Jamaah Indonesia
Reuters
.
Sebuah ambulan mengangkut korban
insiden Mina, Kamis (24/9). Akibat berdesakan, ratusan jamaah haji menjadi
korban luka dan wafat saat hendak melempar jumrah.rs
.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan petugas Panitia Penyelenggara
Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus mengintensifkan identifikasi korban insiden
Mina yang terjadi pada Kamis (24/9) pagi.
Sejauh
ini, berdasarkan laporan wartawan Republika, EH Ismail di Mina,
ada tiga jamaah haji Indonesia yang dipastikan menjadi korban wafat saat ribuan
jamaah haji dari berbagai negara berdesak-desakan di Jalan Arab 204, jalan
menuju lokasi pelemparan jumrah (jamarah). "Petugas bekerja 24 jam
untuk menjalin komunikasi ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di Mina dan
Makkah untuk mengidentifikasi korban tragedi tadi pagi," kata Menag di
Mina, Arab Saudi, Kamis malam.
Dua
korban wafat yang sudah berhasil diidentifikasi petugas adalah Busyaiyah Sahrel
Abdul Gafar dari kloter BTH 14 asal Pontianak Kalimantan Barat dan Hamid Atwi
Tarji Rofia dari kloter SUB 48 Probolinggo. Keduanya bisa dikenali berdasarkan
gelang identitas dan kecocokan foto yang ada di tangan petugas. Istri korban
Hamid Atwi juga sudah diberitahukan dan membenarkan data-data tentang sang
suami.
Adapun
satu korban lainnya masih dalam identifikasi lantaran tidak ditemukan gelang
dan identitas apa pun pada jenazah yang kini berada di Rumah Sakit Mina
Al-Jisr.
Menurut
Menag, berdasarkan kunjungan ke salah satu rumah sakit yang dijadikan tempat
rujukan para korban insiden, kondisi rumah sakit masih crowded dengan status
penanganan darurat. Karena itu, proses pencocokan data-data korban membutuhkan
waktu yang tidak sebentar.
Kendati
demikian, Menag memastikan sudah ada petugas yang ditempatkan untuk mendata
korban, khususnya korban yang berasal dari jamaah Indonesia. Jalan Arab 204
tempat insiden terjadi, kata Menag, bukanlah jalur yang digunakan jamaah haji
Tanah Air ke lokasi jamarat.
Terburuk dalam 25 Tahun Terakhir
Sementara
itu dari Mekkah dilaporkan, insiden ini adalah yang paling buruk sejak 25 tahun ke
belakang. Selain itu, tercatat 863 orang terluka dalam insiden yang
terjadi di Mina, ketika dua juta peziarah mengambil ritual besar terakhir haji.
“Setidaknya 717 orang mengambil bagian dalam haji, telah tewas dalam penyerbuan di dekat kota suci Islam Makkah,” kata pejabat di Arab Saudi, Kamis (24/9).
Insiden besar pertama, terjadi saat persiapan haji yang melibatkan sebuah derek (crane). Crane tersebut runtuh akibat hujan disertai angin kencang di Masjidil Haram Mekkah bulan ini. Pada kejadian tersebut setidaknya 109 orang dilaporkan meninggal dunia. Mereka meninggal karena tertimpa tiang crane.
Kemudian kejadian besar lainnya terjadi di Mina. BBC melaporkan saat orang-orang melakukan ritual melempar batu atau jumrah terjadi desak-desakan antar rombongan. Mereka disambut rombongan lainnya dari arah berlawanan yang menyebabkan kekacauan.
Ada orang-orang dari Nigeria, Niger, Chad dan Senegal. Saking berdesakannya orang-orang harus memanjat di atas orang lain untuk pindah ke tempat yang lebih aman dan itulah penyebab sejumlah besar orang meninggal.
“Setidaknya 717 orang mengambil bagian dalam haji, telah tewas dalam penyerbuan di dekat kota suci Islam Makkah,” kata pejabat di Arab Saudi, Kamis (24/9).
Insiden besar pertama, terjadi saat persiapan haji yang melibatkan sebuah derek (crane). Crane tersebut runtuh akibat hujan disertai angin kencang di Masjidil Haram Mekkah bulan ini. Pada kejadian tersebut setidaknya 109 orang dilaporkan meninggal dunia. Mereka meninggal karena tertimpa tiang crane.
Kemudian kejadian besar lainnya terjadi di Mina. BBC melaporkan saat orang-orang melakukan ritual melempar batu atau jumrah terjadi desak-desakan antar rombongan. Mereka disambut rombongan lainnya dari arah berlawanan yang menyebabkan kekacauan.
Ada orang-orang dari Nigeria, Niger, Chad dan Senegal. Saking berdesakannya orang-orang harus memanjat di atas orang lain untuk pindah ke tempat yang lebih aman dan itulah penyebab sejumlah besar orang meninggal.
Sumber:Republika.co.id, Jumat, 12 Zulhijjah
1436 / 25 September 2015.
Nama Jemaah Haji Indonesia Korban Tragedi
Mina 2015
![]() |
Adiba Hasan/Tragedi Mina 2015 (Foto: KM)
|
Mekkah – Merespons kejadian Tragedi Mina
2015, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan informasi yang diterimanya
hingga saat ini mencatat dua warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam
musibah yang terjadi saat melempar jumrah di Mina itu.
“Jadi yang sudah kami terima ada WNI yang menjadi korban yakni atas nama Bapak Hamid Atwitarji dan Ibu Syaisiyah Syahril Abdul Gafar, tapi itu terus kami konfirmasi,” kata Menlu Retno Marsudi yang mendampingi Wapres M. Jusuf Kalla di New York Amerika Serikat, Kamis (24/9/2015), sebagaimana dilansir Kabar Makkah.
“Jadi yang sudah kami terima ada WNI yang menjadi korban yakni atas nama Bapak Hamid Atwitarji dan Ibu Syaisiyah Syahril Abdul Gafar, tapi itu terus kami konfirmasi,” kata Menlu Retno Marsudi yang mendampingi Wapres M. Jusuf Kalla di New York Amerika Serikat, Kamis (24/9/2015), sebagaimana dilansir Kabar Makkah.
Wapres Jusuf Kalla dan rombongan berada di New York untuk menghadiri
sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa. Dalam rombongan juga tuurt Ibu
Mufidah Kalla dan ketua tim ahli Sofyan
Wanandi.
Lebih lanjut Retno menegaskan bahwa dua nama WNI tersebut merupakan info
yang diterimanya dari Menag Lukman Hakim yang diketahui dari gelang tangan
korban.
Terkait info yang beredar bahwa sudah ada 52 orang WNI yang menjadi korban, Retno menegaskan hal itu belum bisa dijamin kebenarannya. “Soal berita ada 52 orang itu belum dapat dikonfirmasikan kebenarannya,” tegas Retno.
Tunggu Info Resmi dari Pemerintah
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat, Kamis (24/09) mengatakan bahwa, PPIH sudah menurunkan tim ke rumah sakit dan lokasi kejadian. Peristiwa terjadi di Jalan 204 sekitar pukul 07.30 waktu Arab Saudi. Ketika itu, jemaah hendak melontar jumrah.
Dalam perjalanan, ada rombongan jamaah haji yang terhenti sehingga membuat jamaah yang berada di belakang mendorong ke depan. ”Akibatnya, banyak perempuan dan orang tua yang menjadi korban,” ujar Arsyad.
Hingga siang ini, jumlah korban mencapai 310 orang meninggal dan 450 mengalami luka-luka. “Semua korban dibawa ke RS Mina Al Jasir,” ujar Arsyad.
Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat juga memastikan bahwa informasi yang berkembang melalui pesan berantai yang menyebutkan angka korban jamaah haji Indonesia dalam Tragedi Mina 2015 mencapai 32 orang yang disertai daftar namanya adalah tidak benar (hoax). Arsyad meminta informasi terkait pemberitaan tersebut segera ditarik dan tidak disebarluaskan.
Terkait info yang beredar bahwa sudah ada 52 orang WNI yang menjadi korban, Retno menegaskan hal itu belum bisa dijamin kebenarannya. “Soal berita ada 52 orang itu belum dapat dikonfirmasikan kebenarannya,” tegas Retno.
Tunggu Info Resmi dari Pemerintah
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat, Kamis (24/09) mengatakan bahwa, PPIH sudah menurunkan tim ke rumah sakit dan lokasi kejadian. Peristiwa terjadi di Jalan 204 sekitar pukul 07.30 waktu Arab Saudi. Ketika itu, jemaah hendak melontar jumrah.
Dalam perjalanan, ada rombongan jamaah haji yang terhenti sehingga membuat jamaah yang berada di belakang mendorong ke depan. ”Akibatnya, banyak perempuan dan orang tua yang menjadi korban,” ujar Arsyad.
Hingga siang ini, jumlah korban mencapai 310 orang meninggal dan 450 mengalami luka-luka. “Semua korban dibawa ke RS Mina Al Jasir,” ujar Arsyad.
Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat juga memastikan bahwa informasi yang berkembang melalui pesan berantai yang menyebutkan angka korban jamaah haji Indonesia dalam Tragedi Mina 2015 mencapai 32 orang yang disertai daftar namanya adalah tidak benar (hoax). Arsyad meminta informasi terkait pemberitaan tersebut segera ditarik dan tidak disebarluaskan.
Selain itu, juga informasi yang menyebutkan korban sampai mencapai angka
39 orang. Itupun dipastikan Arsyad sebagai informasi yang tidak benar dan
menyesatkan. Mohon kerjasama seluruh media untuk tidak memberitakan hal
tersebut. (adibahasan/arrahmah.com)
Sumber:Arrahmah.com, Jumat 24 September 2015
No comments:
Post a Comment
Silakan beri komentar, terima kasih.